Halo kompasiana !Â
kalian tahu ga sih kenapa harus ada pemilihan kata dalam berbahasa indonesia? Â dan apa aja syarat syarat dalam pemilihan kata ? nah, kalau kalian tidak tahu,yuk kita bahas!
jadi,pemilihan kata itu bukan sekedar kegiatan dalam memilih kata yang tepat aja nihh.. melainkan,memilih kata yang cocok. bukan pasangan aja yang cocok ya,tetapi "kata" juga hehe. maksud cocok disini ialah  sesuai dengan konteks yang dimana kata itu berada,dan maknanya tidak bertentangan nilai masyarakat. bisa membedakan kata kata yang mirip dengan ejaannya,menghindari kata kata ciptaan sendiri,waspada terhadap penggunaan kata asing,dan mampu membedakan dengan cermat kata yang hampir bersinonim.  kata yang bersinonim tidak memiliki distribusi yang saling melengkapi . makanya nih,pembicara atau si penulis harus sangat berhati hati dalam  memilih kata dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang diinginkan. sehingga tidak menimbulkan interprestasi yang berlawanan.Â
contohnya seperti kata mati itu sinonim nya mampus,wafat,gugur,tewas. tetapi, kata tersebut tidak bebas digunakan. kenapa? karena ada nilai makna yang membedakannya. kita tidak bisa mengatakan kucing wafat sejak tadi sore. karena kata wafat itu hanya untuk manusia. dan kita tidak bisa mengatakan si ibu presiden mati sejak sore. karena kata mati hanya untuk hewan. oleh karena itu,ketepatan makna kata itu menuntut kesadaran pembicara atau si penulis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kata dengan referesinya.
   lalu, pemilihan kata juga ada syarat syaratnya loh kompasiana,yuk kita bahas~
1. Bisa membedakan kata yang hampir bersinonimÂ
- contoh nya  selama 5 bulan ini,sekolah SMPN 12 Jakarta  masih dalam rangka memberolahragakan siswa siswinya setiap jumat pagi .  hampir bersinonim dengan setiap hari selasa, faiq bersama nenek dan kakeknya  selalu mengolahragakan badan mereka supaya bugar dan sehat.
2. Â menggunakan kata yang berubah dengan cermatÂ
-  contohnya issue yang dimana kata tersebut berasal dari bahasa inggris .
3. Bisa membedakan kata kata hampir mirip dengan ejaannya
- contohnya intensif-insensif, karton-kartun, inferensi-interfensi, sarat-syarat.
4. Â Dapat memahami dengan tepat dengan kata kata abstrakÂ
- contohnya keadilan,keamanan,kemakmuran,kerukunan.
5. menggunakan kata kata idioamatik
- contohnya berdasarkan pada yang seharusnya berdasar pada
6. Â jika penulis menggunakan imbuhan asing,dia harus memahami makna secara tepatÂ
- contohnya dilegalisir menjadi dilegalisasi Â