Mohon tunggu...
fadilla zennifa
fadilla zennifa Mohon Tunggu... -

jika uang masih berkuasa takkan ada yang namanya damai. jika uang membuat orang terhormat maka korupsi tetapkan menjadi pekerjaan primadona jika uang dianggap tinggi daripada ilmu maka kebodohan akan terus berceceran.. 10 tahun lagi aku akan mendirikan sekolah. sekolah tempat anak-anak yang benar-benar ingin belajar bukan sekedar mencari nilai, sekolah tempat orang-orang cerdas dipinggirkan menjadi membanggakan sekolah tempat anak-anak idiot menjadi jenius sekolah tempat anak-anak autis dapat bangga dengan ciri mereka sekolah tempat orang-orang yang jujur dapat mengembangkan bakatnya.. agar dunia tahu.. uang bukanlah segalanya harta bukanlah segalanya tapi iman cinta ilmu dan kekreatifan yang merupakan penguasa amiin

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal "Terapi Cuci Otak" Digital Substraction Angiography (DSA)

9 April 2018   12:48 Diperbarui: 9 April 2018   17:21 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang pelajar yang sedang menyelami ilmu biomedical engineering yang terfokus pada otak, kasus-kasus terkait selalu membuat saya tertarik.

Siang ini (waktu Jepang) saat saya sedang membaca jurnal ilmiah, ada pemberitahuan dari salah satu portal news Indonesia tentang metode terapi cuci otak, yang pada akhirnya menyebabkan seorang dokter Indonesia kena kasus.

Sebenarnya ini pertama kalinya saya mengetahui metode invasive ini, maklum karena metode yang saya pake dalam riset tentang otak adalah metode non-invasive. (apa itu metode non invasive? simplenya adalah metode tanpa melakukan injeksi/pembedahan) . Jadi berita yang lagi anget tentang salah satu dokter di Indonesia ini membuka wawasan baru bagi saya dalam dunia neuroimaging.

Sudah jadi suatu reflek bagi saya bila ada berita dalam dunia kesehatan langsung melakukan penelusuran di pubmed.com. Buat kalian yang gak familiar dengan pubmed.com. website tersebut adalah perpustakaan di dunia kesehatan Amerika serikat dalam wadah dunia maya.

 

Yang terecord dari pubmed.com penelitian ini dipublikasi pada tahun 1986. Berdasarkan hasil penelusuran di pubmed.com, terdapat 57 penelitian yang berkaitan dengan DSA.

Jadi, sebenarnya apa sih Digital Substraction angiography (DSA) yang disebut juga sebagai metode cuci otak? Dari artikel yang saya baca [1] DSA ini adalah teknik pencitraan yang berguna untuk memberikan peningkatan citra (gambar, iye ini bahasa teknis banget, anak elektro telkom biasanya awam dengan kata "citra" ) dari metode tradisional yang ada.


Apa bedanya  metode tradisional Angiography and digital substraction angiography (DSA)?

Pada metode tradisional (pake fluoroscopy) citra gambar diperoleh dengan mengekspos area yang dijadikan target sambil menyuntikkan kontras media ke dalam pembuluh darah. Dari proses ini ga cuma pembuluh darah yang tertampilkan, tapi juga struktur lain yang menimpa pembuluh darah itu. Sehingga metode ini tidak akurat.

Nah untuk mendapatkan citra pembuluh darah doang,  dilakukan pencitraan ketika area sebelum disuntikkan "media kontras" dan juga setelah disuntikkan kontras, lalu hasil dari keduanya dikurangi, lalu muncullah hasil akhirnya. Nah metode inilah yang dinamakan digital substraction angiography. Moga kompasianers paham lah ya, soalnya ini terjemahan dan pemahaman saya. hihihi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun