Mohon tunggu...
Fadilla
Fadilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayo Terapkan 80/20 Rule di Kehidupan Kuliahmu

17 Desember 2022   18:13 Diperbarui: 17 Desember 2022   18:18 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi belajar (Dokpri)

Siapa yang ingin belajar lancar tapi main juga lancar? Sepertinya kebanyakan pelajar atau bahkan mungkin bisa dibilang semua ingin merasakan hal ini. Ketika kegiatan belajar dan kuliah lancar tapi main juga tetap jalan. Hal ini tentu bukan suatu yang mustahil kok. Ada satu prinsip yang bisa digunakan untuk kita para mahasiswa. Dengan prinsip ini, kita bisa mendapat hasil luar biasa walaupun tanpa usaha yang luar biasa. Jadi bisa menghemat tenaga dan juga waktu. Pastikan membacanya sampai akhir agar tidak salah paham ya!

Adalah 80/20 rule, atau yang juga dikenal sebagai Prinsip Pareto.  Prinsip Pareto pada awalnya datang dari pemikiran seorang ekonom Italian bernama Vilfredo Pareto. Pada suatu hari dia sadar bahwa 20% dari tanaman kacang polong miliknya ternyata menghasilkan 80% dari hasil panen di setiap tahunnya. Lalu di kesempatan lain dia juga menemukan bahwa 80% tanah di Italia hanya dimiliki oleh 20% warganya.  Simplenya, 20% input akan menghasilkan 80% output.

Waktupun berlalu, seorang konsultan manajemen bernama Joseph M. Juran mempopulerkan prinsip ini dan merangkumnya menjadi lebih menyeluruh lagi, sehingga prinsip ini bisa diterapkan dalam semua bidang kehidupan. Mulai dari ekonomi, sosial, dan budaya bahkan sampai pendidikan. 

Dalam belajar, tidak sedikit dari kita yang sudah belajar dengan sangat giat bahkan sampai tidak ada waktu untuk bermain karena merasa masih jauh dari target. Karena itupun belajar menjadi kegiatan yang dipaksakan dan susah untuk enjoy di dalamnya, sehingga berujung tidak efektif.

Walaupun prinsip ini lebih terkenal di dunia bisnis, tapi juga bisa banget loh diterapkan di kehidupan kuliah. Bersumber dari  kanal Youtube 1% ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk kehidupan kuliah yang lebih produktif tapi tetap enjoy dan tidak stress. Berikut yang bisa dilakukan.

1.   Kurangi sifat perfeksionis

Ada masanya dimana kita tidak harus sempurna dalam segala hal. Sikap perfeksionis terkadang hanya membuat kita baru bisa melakukan suatu hal kalau semua aspeknya mendukung. Akan belajar kalau moodnya lagi bagus, cuacanya lagi cerah, dan perutnya lagi penuh. Pokoknya harus dalam keadaan dan suasana yang sempurna, kurang sedikit maka hancur sudah mood untuk melakukannya. Kalau kesempurnaan menjadi tolak ukur kita untuk memulai sesuatu, maka kita pasti tidak akan pernah bisa memulai. Justru kesempurnaan itu dibangun seiring  proses kita melakukannya.

2.   Fokus 100% ketika mendengar penjelasan dosen dan saat diskusi

Dalam proses pembelajaran, guru atau dosen pasti ada menekankan beberapa poin yang dianggap lebih penting dibanding yang lainnya. Dengan ini, kita harus mendengarkan penjelasan dengan seksama, bagian mana-mana saja itu. Catatlah poin-poin yang sering ditekankan dan diulang-ulang oleh dosen. Lalu juga ada beberapa poin yang hanya kita dapatkan saat menyimak di kelas dan dalam diskusi yang mana poin tersebut  tidak tercantum di dalam buku. Karena kemungkinan besar, poin-poin tersebut yang bakal keluar dalam ujian. Nah, saat belajar nanti, maka fokuslah ke bagian yang penting itu.

3.   Coba untuk memahami dibanding menghafal

Ketika kita menghafal suatu materi pembelajaran, pikiran kita akan fokus pada apa yang kita hafal, sehingga saat lupa satu bagian maka itu akan membuat buyar hafalan kita. Hal ini akan berbeda jika kita paham akan suatu materi. Tak peduli akan diacak sedemikian rupa, kalau sudah paham konsepnya maka akan mudah. Dengan memahami juga, kita akan tau bagian mana saja yang penting dan mana yang tidak penting-penting amat. Dan untuk mengetahui ini juga kita perlu banyak-banyak latihan untuk melatih insting. 

Pada dasarnya, prinsip 80/20 ini udah cukup kalau memang kita tidak butuh-butuh amat untuk mendapatkan sempurna 100%. Waktu yang digunakanpun jauh lebih singkat, dan sisa waktunya kita bisa pakai buat hal-hal bermanfaat lainnya. Jadi belajar tidak akan terasa semenyeramkan itu lagi. Namun, kalau ternyata 80% kurang dan emang butuh 100%, seperti dalam hal ingin mengejar beasiswa. Maka kita tinggal menambah sedikit saja usaha extra untuk mengambil sisa 20%nya. Yang pasti usahanya tidak akan seberat tanpa meggunakan prinsip ini, walaupun hasilnya sama.

Sampai paragraf terakhir ini mungkin masih ada yang tidak percaya. Namun faktanya dunia emang tidak berjalan dengan perhitungan baku, salah satunya prinsip ini. Tapi balik lagi ini bukan hukum tetap melainkan hanya sebuah prinsip yang mungkin saja di kemudin hari tidak berlaku lagi.

Semoga membantu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun