Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.Dari sinilah, pendidikan bisa juga disebut sebagai upaya guna mengembangkan kemampuan diri.
Tujuan dari pendidikan adalah adanya proses perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik seseorang atau kelompok dan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan merupakan sebuah proses interaksi dan pelatihan antara dua orang atau lebih, antara guru dan peserta didik yang mana menghasilkan suatu perubahan sikap dan tingkah laku kearah yang lebih baik.
1. Pengertian Psikologi dan Psikologi Pendidikan
Psikologi ditinjau dari segi ilmu bahasa,berasal dari dua kata yunani yaitu psyche yang berarti jiwa dan perkataan "logos"yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan.Jadi psikologi dapat berarti ilmu pengetahuan tentang jawa atau disingkat ilmu jiwa ,dan karena istilah" ilmu jiwa"masih kurang jelas pengertiannya maka psikologi masih diberikan definisi yang berdiri sendiri sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan yang disesuaikan dengan arah minat dan aliran-aliran pada saat itu,sehingga terkadang psikologi didefinisikan dalam hubungannya dengan disiplin ilmu biologi, sosiologi atau bahkan dengan disiplin ilmu filsafat.
Psikologi pendidikan adalah studi sistematis tentang proses dan faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Dari batasan di atas, terlihat bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dan tindakan belajar.
2. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses tanpa henti sejak manusia lahir hingga manusia mati. Dalam pendidikan terangkum semua aspek-aspek kehidupan yang membentuk kehidupan manusia, aspek biologis yang berkaitan dengan aktivitas otak dan system saraf, aspek fisik yang berkaitan dengan perkembangan fisik, aspek kognitif yang melihat dan memahami tindakan manusia semata dalam kerangka pengertian stimulus dan juga aspek kejiwaan yang merupakan perpaduan antara kognitif, kesadaran, persepsi serta gagasan.Semua aspek ini saling berkaitan satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan dalam pendidikan.
Sebagian buku menunjukkan lingkup yang luas, sedangkan buku yang lain menunjukkan lingkup yang lebih sempit atau terbatas. Buku yang lingkupnya lebih luas biasanya membahas tentang perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan mental, evaluasi belajar dan sebagainya.
Sedangkan buku yang lingkupnya lebih sempit biasanya berkisar pada proses belajar mengajar saja. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh penulis dalam menulis buku itu. Ada yang bermaksud hanya memberikan pengantar saja, sehingga pembahasannya cukup luas, tetapi akan kurang mendalam. Sebaliknya ada yang lingkup pembahasannya tidak luas, yaitu mencakup pada proses belajar, tetapi pembahasannya cukup mendalam.
Selain itu perlu diketahui bahwa banyak buku psikologi pendidikan yang tidak memberi judul buku dengan kata-kata psikologi pendidikan, padahal buku itu benar-benar buku psikologi pendidikan, dalam arti buku psikologi pendidikan, serta mendalami pokok-pokok bahasa tertentu dari psikologi pendidikan.
3. Memahami Peran Psikologi Pendidikan
Tugas psikologi pendidikan dalam proses belajar-mengajar tidak hanya mencakup peningkatan mutu belajar peserta didik dalam kaitan dengan perkembangan psikisnya namun juga mempelajari perkembangan peserta didik dalam interaksinya dengan pelajaran dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran dalam pendekatan-pendekatan yang dapat mempengaruhi pembelajaran.
1. Membentuk Kepribadian Pendidik dan Prestasi Belajar
Kepribadian pendidik memberikan pengaruh yang amat besar bagi sikap, karakter maupun hidup belajar dari seorang peserta didik, sehingga seorang pendidik sebelum mengajar maka ia perlu mengetahui kepribadiannya sendiri. Dan psikologi pendidikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengkaji pengembangan semua potensi dan kecakapan yang dimiliki peserta didik dalam interaksi antar individu dapat membantu pendidik untuk mempunyai pemahaman yang baik tentang diri sendiri sehingga melalui pemahaman terhadap diri sendiri seseorang dapat mengajar secara bijaksana.
2. Mengetahui Situasi
Memadai atau tidaknya situasi dalam lingkungan belajar dapat berpengaruh bagi prestasi belajar, oleh karena itu psikologi pendidikan dapat menemukan permasalahan dari berbagai masalah pendidikan dengan melihat pada kepribadian peserta didik yang dipengaruhi situasinya.
3. Mengetahui Emosi
Mengetahui keadaan emosi seseorag sehingga dengan mengetahui emosi tersebut seorang pendidik dapat memahami dan memperlakukakan seorang peserta didik dengan bijaksana. Emosi adalah suatu keadaan jiwa yang dapat sangat berpengaruh bagi keadaan belajar peserta didik. Jika keadaan emosinya stabil maka ia dapat belajar dengan baik, begitu juga sebaliknya.
4. Membangkitkan Motivasi belajar
Tujuan psikologi pendidikan yang paling penting adalah membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Psikologi pendidikan dengan pemahaman terhadap karakteristik jiwa peserta didik akhirnya haruslah mampu membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar.
Demikian peran-peran psikologi pendidikan bagi aktivitas pembelajaran. Jadi,psikologi pendidikan adalah sangat penting dalam pendidikan dan juga untuk pembangunan ke depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H