Mohon tunggu...
FADILATUL HILMIYAH
FADILATUL HILMIYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Politeknik Keuangan Negara STAN

Seorang pembelajar yang ingin tau banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gen Z Entrepreneur: Peran #UangKita Mengubah Tantangan Menjadi Peluang Bisnis

25 Desember 2024   23:21 Diperbarui: 25 Desember 2024   23:21 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Generasi Z sebagai pelaku UMKM (Sumber: x.com/@aniesbaswedan) 

Saat ini, komposisi penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda, khususnya Generasi Z yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012. Mengutip dari data sensus BPS terbaru (2020), Gen Z menduduki peringkat pertama dengan jumlah mencapai 74,93 juta jiwa atau menyumbang 27,94% dari total penduduk Indonesia. Dominasi gen Z, memberikan bonus demografi yang berpeluang besar mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produksi dan konsumsi. Kehadiran mereka membawa harapan baru bagi masa depan bangsa, terutama dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Maju pada tahun 2045.

Bagaimana Peluang Generasi Z menjadi Entrepreneur muda?

1. Gen Z sebagai Digital Native

Generasi Z merupakan generasi yang menyandang gelar sebagai digital native atau penduduk digital asli. Istilah tersebut dikenalkan pertama kali oleh peneliti asal Amerika serikat, Marc Prensky pada tahun 2001. Merujuk penelitian Marc Prensky (2001), istilah digital native mengacu pada generasi yang lahir dan tumbuh di era digital. Gen Z, tumbuh dan berkembang beriringan dengan pesatnya perkembangan teknologi digital sehingga dijuluki sebagai digital native. Tidak seperti generasi sebelumnya, Gen Z terbiasa menggunakan teknologi dalam kegiatan sehari-hari sejak usia dini. Tak heran, Gen Z cenderung lebih familiar dengan teknologi dibanding generasi pendahulunya.

2. Kemampuan Digital Unggul

Sebagai digital native, Gen Z memiliki kemampuan digital yang baik sehingga mampu mendapatkan akses informasi lebih mudah dan bekerja lebih efisien. Misalnya ketika bekerja, Gen Z tidak hanya mengandalkan cara konvensional seperti email atau telepon seluler. Tetapi juga aplikasi lain yang jauh lebih mudah dan efisien seperti, Notion, Whatsapp, Microsoft, atau Zoom Meeting.

3. Paling Berjiwa Wirausaha

Menurut laporan dari ZenBusiness, 93% responden Gen Z mengaku telah mengambil langkah untuk mengeksplorasi kepemilikan bisnis dan 75% diantaranya berminat menjadi wirausahawan (Leaders.com, 2023). Dalam studi yang sama, terungkap bahwa mereka cenderung tidak puas dengan pekerjaan tradisional yang dipandang "membosankan". Hal ini mengukuhkan posisi Gen Z sebagai generasi paling berminat menjadi wirausahawan dibandingkan generasi sebelumnya.

4. Kecenderungan Pola Kerja Fleksibel

Hasil survei Deloitte (2024), menunjukkan bahwa gen Z lebih menyukai pola kerja hybrid seperti WFA dan WFH dibandingkan bekerja penuh waktu di kantor. Berwirausaha merupakan pekerjaan yang dapat menerapkan pola kerja hybrid sehingga memungkinkan mengatur jam kerja sendiri. Jam kerja yang fleksibel mempermudah mereka menyeimbangkan waktu antara bekerja dan mengurusi kehidupan pribadi selayaknya impian Gen Z untuk mencapai "work life balance".

Apa saja Tantangan Gen Z Menjadi Entrepreneur Muda?

Meskipun memiliki potensi dan minat yang besar menjadi wirausahawan muda, Gen Z juga menghadapi banyak tantangan. Diantaranya (Cirstea&Anagnoste, 2023):

1. Kurangnya Pengalaman dan Pengetahuan Bisnis

Banyak dari Gen Z masih minim pengalaman dan pengetahuan bisnis dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini membuat mereka kesulitan beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang kompetitif.

2. Modal Terbatas

Gen Z sering kali tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk memulai usaha. Hal ini turut diperparah dengan sulitnya mengakses permodalan di lembaga keuangan formal akibat persyaratan yang tidak memenuhi.

3. Fenomena Psikologis dan Tekanan Sosial

Gen Z sering dihadapkan dengan masalah kesehatan mental yang terus memburuk, seperti burnout, stres, depresi, dan kecemasan. Selain itu, tekanan sosial seperti ekspektasi keluarga dan lingkungan sekitar kerap menjadi alasan mereka memilih menjadi pekerja dan menguburkan impiannya menjadi pebisnis.

4. Persaingan Ketat

Kemajuan teknologi dan globalisasi mengakibatkan pasar bisnis semakin dinamis dan persaingan semakin intens. Gen Z dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan berinovasi mengikuti perkembangan tren konsumen yang cepat agar tidak tertinggal dengan pebisnis lain.

5. Risiko dan Ketidakpastian

Kondisi ekonomi sulit diprediksi menyebabkan risiko kerugian dan ketidakpastian. Misalnya, ketika pandemi Covid-19 mengakibatkan resesi ekonomi dan membuat banyak usaha gulung tikar. Gen Z harus menyiapkan mental kuat untuk menghadapi kemungkinan gagal atau tidak mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

Peran #UangKita Mendorong Pengusaha Gen Z Naik Kelas

Menurut Laporan The Global Entrepreneurship Index (2019), tingkat kewirausahaan di Indonesia masih tertinggal di kalangan negara-negara lain. Indonesia hanya menempati urutan keenam di tingkat ASEAN dan peringkat ke-75 di tingkat global. Oleh karena itu, Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan melalui kewirausahaan. Sebagai calon entrepreneur muda, mereka membutuhkan dukungan yang tepat untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Dalam hal ini, pengelolaan APBN sebagai wujud dari #UangKita memainkan peran strategis sebagai katalisator perubahan.

APBN merupakan sumber pendanaan utama bagi pemerintah untuk menjalankan kegiatan pemerintahan dan program-program strategis. Salah satunya, kebijakan program dukungan untuk pemberdayaan UMKM yang dapat dimanfaatkan oleh Gen Z entrepreneur, seperti (Kemenkeu, 2023):

1. Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

Berdasarkan amanat Pasal 97 UU Ciptaker, Pemerintah menetapkan kebijakan wajib mengalokasikan paling sedikitnya 40% produk dan jasa UMKM serta koperasi dari hasil produksi dalam negeri dalam pengadaaan barang dan jasa (PBJ) pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2. Bantuan Modal dan Pembiayaan

Untuk mengatasi keterbatasan modal dan kesulitan mengakses layanan pembiayaan formal, pemerintah memberikan program berupa KUR dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Gen Z sebagai pelaku UMKM dapat mengakses fasilitas ini setelah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

3. Digitalisasi UMKM

Untuk memperluas jangkauan pasar, pemerintah juga mendukung digitalisasi UMKM melalui program UMKM Go-Digital. Gen Z dapat memanfaatkan program ini untuk membuka lapak online sendiri tanpa dipungut biaya administrasi.

4. Edukasi

Untuk menambah wawasan, pemerintah menyediakan kursus online gratis yang dapat diakses pada website Kemenkeu Learning Center (KLC). Gen Z dapat mempelajari materi penting seperti, ilmu bisnis dan manajemen dan memperoleh sertifikat kursus setelah menyelesaikan sesi pembelajaran.

Tak hanya itu, Gen Z juga dapat bergabung dalam suatu komunitas seperti, Komunita Kemenkeu yang merupakan sinergi kementerian keuangan dan generasi muda. Dalam Komunita Kemenkeu, mereka dapat meningkatkan skill berbisnis dan relasi melalui akses khusus berbagai program dan kegiatan Kementerian Keuangan yang menarik. Misalnya, program pelatihan, pendampingan, dan bazar.

Momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal oleh Generasi Z untuk menjawab tantangan menjadi peluang bisnis. Bukan hanya untuk memulai bisnis saja, tetapi juga untuk mengembangkan bisnis yang inovatif, berkelanjutan, dan berdampak. Dengan langkah yang tepat, semangat pantang menyerah, serta dukungan ekosistem yang solid, Gen Z dapat menjadi motor penggerak perubahan dalam mewujudkan masa depan Indonesia Maju 2045.

#UangKita untuk Masa Depan Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun