Mohon tunggu...
Fadila Sri Ayuni
Fadila Sri Ayuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi sejarah yang yang memiliki hobi membaca karya fiksi, dengan minat wisata dan kulineran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gempa Bumi Nepal 2015: Korban, Kerusakan, dan Upaya Pemulihan

25 Oktober 2024   23:11 Diperbarui: 25 Oktober 2024   23:18 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bencana alam didefinisikan sebagai bencana yang disebabkan oleh kejadian atau serangkaian kejadian yang disebabkan oleh alam, termasuk gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, dan tanah longsor, antara lain. Sebelum manusia menyebar, bencana alam sudah ada. Namun, pada saat itu, bencana alam sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia, bukan oleh faktor dan proses alam. Gempa bumi adalah salah satu bencana alam. Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari dalam bumi yang kemudian merambat ke permukaan karena rekahan bumi yang pecah, aktivitas gunung api, meteor jatuh, longsoran (di bawah muka air laut), dan ledakan bom nuklir di bawah permukaan. 

Gempa bumi yang paling sering terjadi adalah gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik adalah getaran yang dihasilkan dari peristiwa pematahan batuan yang disebabkan oleh benturan perlahan dua lempeng Bumi. karena energi benturan yang terkumpul melampaui kekuatan batuan, sehingga batuan berada di bawah permukaan.1. Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan bagian dalam Bumi bergerak secara tiba-tiba.

Energi getaran gempa mengalir ke seluruh Bumi, menyebabkan proses perusakan. Getaran gempa di permukaan bumi dapat menyebabkan tanah longsor, runtuhan batuan, dan kerusakan tanah lainnya, yang dapat menyebabkan kematian. Gempa bumi juga menyebabkan banjir karena runtuhnya bendungan dan tanggul penahan lainnya, serta kecelakaan industri dan transportasi. 

Korban dan Kerusakan

Nepal merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kondisi geografis yang sangat khas. Gunung, perbukitan, sungai, dan jurang yang menganga merupakan fenomena geografis yang sangat lazim di negara tersebut. Keberadaan negara ini yang terletak di sisi selatan barisan pegunungan Himalaya menyebabkan keindahan bentang alam Nepal sebagai sebuah keniscayaan. Gempa bumi umum terjadi di Nepal karena Nepal merupakan salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. 

Gempa bumi yang terjadi di Nepal pada tahun 2015 (juga disebut Gempa bumi Himalaya) adalah gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter yang terjadi pada Sabtu 25 April 2015, mengguncang Nepal dan beberapa wilayah India Utara, Tiongkok, dan Bangladesh. Gempa Nepal mengakibatkan ribuan orang dilaporkan tewas, masih banyak yang belum ditemukan, korban luka, kerusakan fisik, dan mengakibatkan krisis pada penduduk Nepal. 

Lebih jelasnya gempa bumi di Nepal menyebabkan hampir 9.000 orang tewas dan lebih dari 22.000 orang terluka, serta menghancurkan lebih dari 600 ribu bangunan, yang mengakibatkan kerusakan besar pada infrastruktur. Selain itu, beberapa jalan tertutup akibat longsor, sehingga menyulitkan akses ke wilayah-wilayah tertentu dan menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah terdampak.  Menilik dari sejarah bencana alam yang terjadi di Nepal, gempa bumi besar pernah terjadi di Nepal pada tahun 1934, 1966, 1980, dan 1988.

Upaya Pemulihan

UNICEF segera merespons bencana alam yang terjadi di Nepal pada 25 April 2015 dengan mengajukan permintaan darurat untuk memenuhi kebutuhan respon cepat dan fase lanjutan, sementara Amerika Serikat langsung memberikan bantuan internasional dan mengeluarkan deklarasi bencana bagi Nepal. 

Upaya pemulihan yang dilakukan UNICEF meliputi program kesehatan, nutrisi, WASH (Water, Sanitation, and Hygiene), pendidikan, perlindungan anak, dan perlindungan sosial, termasuk implementasi Program Pengiriman Uang Tunai Darurat (ETCP) yang dilaksanakan antara Juni hingga November 2015 dengan dukungan finansial sebesar $15 juta untuk membantu pengeluaran rumah tangga serta meningkatkan ketahanan keluarga terdampak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun