Mohon tunggu...
Fadila Maharani
Fadila Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mari menambah ilmu bersama-sama^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imajinasi Tiada Batas: Alternative Universe sebagai Kanvas Kreatif

19 Januari 2024   18:49 Diperbarui: 19 Januari 2024   18:55 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Web Series : Dikta dan Hukum

             Dunia kreatif sering kali diwarnai oleh imajinasi yang melampaui batas kenyataan. Dalam dunia seni dan sastra, alternative universe bukan sekedar konsep, justru kanvas dimana imajinasi berkembang tanpa batas bagi para pencipta karya kreatif. Dari lembaran kosong ini, para pencipta menarik garis-garis realitas baru, mengisi ruang dengan warna dan bentuk yang tak terbatas. Artikel ini akan membahas bagaimana alternative universe sebagai sumber wadah memperkaya imajinasi dan kreativitas kita.

             Alternative universe adalah salah satu jenis cerita fiksi yang sengaja dibuat oleh seorang penggemar atau singkatnya sebagai fanfiksi. Namun latar, situsi dan karakter berbeda dari kehidupan nyata sang tokoh atau idola digunakan sebagai gambaran ceritanya. Untuk genre au sendiri, para author memiliki latar waktu yang dapat berubah dari cerita asli karakter atau yang disebut dengan "canon". Alternate universe biasanya ingin menggabungkan, mengubah cerita yang lain atau mereka tidak setuju dengan cerita canon-nya, sehingga dimensi yang diceritakan berbeda dari kenyataan seperti mengganti usia dan pekerjaan (Faizah, 2021: 2). Biasanya para penulis AU akan menuangkan cerita dalam potongan curhatan atau chat dari beberapa fake sosial media. Hal tersebut banyak digemari oleh kalangan fans idol k-pop sebagai mengimajinasikan idolanya.

            Nah, dengan penjelasan pengertian diatas, adanya alternative universe ini memberikan kebebasan bagi para penulis untuk menggali potensi kreatif mereka tanpa terikat oleh aturan-aturan dunia nyata dengan inspirasi dari berbagai sumber mulai dari pengalaman pribadi, gaya hidup, atau bisa dari latar belakang sejarah. Namun dalam menuangkan inspirasi atau kreativitasnya, para author harus banyak membuat atau mengedit alur ceritanya dalam aplikasi fake social media seperti twitnote untuk fake twitter, funsta untuk fake instagram, memi untuk fake imess, medium untuk memperjelas narasi au, atau menggunakan aplikasi yang lainnya.

            Setelah selesai membuat atau mengedit ceritanya, para author akan mengupload karyanya melalui akun twitter pribadinya dan akan mendapatkan banyak like dan populer dari kalangan readers. Dari sana juga bisa menarik para penerbit untuk diterbitkan dalam novel atau menarik perhatian produser film untuk dijadikan series drama.

           Akhir-akhir ini alternative universe atau biasanya disingkat dengan au dari boyband NCT sangat booming dikalangan kpopers maupun non-kpopers di dunia pertwitteran. Terbukti dengan ditayangkan web series drama dengan judul "Dikta dan Hukum" yang berasal dari au dengan username twitter @Kejeffreyan ini mendapat likes sebanyak 252,5 ribu dengan retweet sebanyak 67,1 ribu dan Doyoung NCT divisualisasikan karakter dari au tersebut. Lalu Novel "Butterflies" yang berasal dari karya au dengan username twitter @alesacakes ini mendapat likes sebanyak 207 ribu dengan retweet sebanyak 79,3 ribu dan Haechan NCT divisualisasikan sebagai karakter au tersebut. Berkat karyanya yang populer itu, termasuk lumayan juga loh mendapatkan penghasilan dari hasil jerih payah pikiran dan kreativitas sendiri.

            Alternative universe bukan hanya tentang melarikan diri dari kenyataan; itu tentang membuka jendela menuju sebuah imajinasi baru. Dengan memanfaatkan alternative universe sebagai kanvas kreatif, kita dapat mengeksplorasi ide-ide yang mendorong batas-batas pemikiran kita dan menginspirasi generasi baru pencipta dan pemikir. Alternative Universe juga dapat menguntungkan dari popularitas karyanya yang banyak dinikmati oleh kalangan pengguna twitter, dan berpotensi mendapatkan penghasilan juga.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun