Mohon tunggu...
fadilahnisfi
fadilahnisfi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi UIN SMH Banten

Mahasiswi di UIN SMH Banten, Hobi mendokumentasikan langit yang cerah dan menulis, senang mencoba hal baru, senang berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Antara Passion dan Karir Stabil: Dilema Anak Muda Masa Kini

13 Desember 2024   12:32 Diperbarui: 13 Desember 2024   12:32 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setiap generasi memiliki tantangannya sendiri, dan bagi anak muda masa kini, salah satu dilema terbesar adalah memilih antara mengejar passion atau mencari karir yang stabil. Di tengah tekanan sosial, kebutuhan finansial, dan keinginan untuk mencapai kepuasan diri, banyak anak muda terjebak di persimpangan jalan yang membingungkan. Apakah mereka harus mengikuti hati mereka dan mengejar gairah, atau memilih keamanan utama yang mendorong seseorang untuk bekerja dengan semangat dan kreativitas. Bagi banyak orang, bekerja sesuai passion memberikan kepuasan emosional yang sulit diukur dengan uang. Misalnya, seorang seniman yang mencintai dunia seni akan merasa lebih hidup ketika menciptakan karya.

Namun, jalan ini tidak selalu mudah. Mengejar passion sering kali diwarnai oleh ulasan, terutama dalam hal penghasilan. Beberapa bidang berbasis passion, seperti seni atau musik, memiliki kompetisi tinggi dan tidak selalu memberikan jaminan finansial. Hal ini membuat banyak anak muda ragu, terutama jika mereka berasal dari latar belakang yang membutuhkan kestabilan ekonomi

Di sisi lain, memilih karir stabil yang menawarkan kepastian finansial dan kenyamanan jangka panjang. Dengan penghasilan tetap, anak muda dapat merencanakan masa depan mereka, seperti membeli rumah, menikah, atau menyekolahkan anak. Selain itu, masyarakat cenderung memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang memiliki pekerjaan stabil, terutama di bidang-bidang yang dianggap prestisius seperti kedokteran, teknik, atau hukum.

Namun, karir stabil tidak selalu menjamin kebahagiaan. Banyak anak muda yang merasa terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang monoton dan tidak sesuai dengan minat mereka. Akibatnya, muncul rasa hampa dan kehilangan makna dalam hidup. Lebih jauh lagi, tekanan kerja yang tinggi dalam karir yang stabil dapat menyebabkan burnout, terutama jika seseorang tidak memiliki keterlibatan emosional.

Lalu, bagaimana cara anak muda mencari titik temu?

Dilema antara passion dan karir stabil sebenarnya mencerminkan kebutuhan untuk menemukan keseimbangan. Anak muda tidak harus memilih salah satu dan meninggalkan yang lain. Sebaliknya, ked

Misalnya, seseorang bisa memulai dengan memilih karir stabil untuk memenuhi kebutuhan finansial sambil tetap menjalankan passion sebagai aktivitas sampingan. Dengan cara ini, mereka dapat membangun fondasi keuangan yang kuat sambil perlahan-lahan mengembangkan semangat mereka hingga bisa menjadi sumbe

Selain itu, penting bagi anak muda untuk melakukan penelitian mendalam sebelum mengambil keputusan. Mereka perlu memahami potensi dan risiko dari setiap pilihan, serta mengeksplorasi cara-cara untuk memonetisasi passion mereka. Teknologi dan media sosial, misalnya, telah membuka peluang besar bagi individu untuk menjadikan hobinya sebagai bisnis.

Sehingga kesimpulannya, Dilema antara passion dan karir stabil adalah perjalanan yang sangat pribadi. Tidak ada jawaban yang benar atau salah karena setiap individu memiliki prioritas dan kondisi hidup yang berbeda. Yang terpenting adalah keberanian untuk mengenal diri sendiri dan mengambil langkah-langkah yang

Baik mengejar passion maupun memilih karir yang stabil, keputusan tersebut harus didasarkan pada keseimbangan antara kebutuhan praktis dan keinginan hati. Pada akhirnya, kebahagiaan sejati tidak hanya bergantung pada apa yang kita kerjakan, tetapi juga pada bagaimana kita memberikan makna pada setiap langkah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun