Mohon tunggu...
Fadil Ahmad Muzakir
Fadil Ahmad Muzakir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Warga sipil

Sedang mencari jalan untuk pergi ke Tulehu

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Resensi Buku: Mengapa Sebelas Lawan Sebelas?

5 Mei 2023   15:19 Diperbarui: 5 Mei 2023   15:47 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi (2023)

Buku yang berjudul “Mengapa Sebelas Lawan Sebelas?” adalah salah satu buku bertema sepak bola yang memang ingin saya baca sejak lama tapi baru kesampaian akhir-akhir ini. Penulis asli buku ini adalah Luciano Wernicke yang lahir di Buines Aires, Argentina. Buku ini pertama kali diterbitkan di Kolombia pada tahun 2017. Dua tahun kemudian (2019) buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Mahir Pradana dan diterbitkan oleh Marjin Kiri. Ini adalah buku terjemahan kedua terbitan Marjin Kiri yang saya baca, sebelumnya saya sudah membaca buku “Kuasa Media Di Indonesia” karya Ross Tapsell yang diterjemahkan oleh Wisnu Prasetyo Utomo. 

Dari kedua buku tersebut saya sangat puas dengan hasil terjemahannya, sangat mudah dipahami. Pasalnya, sejauh ini saya kerap menemui buku terjemahan dari penerbit lain yang tutur bahasanya njelimet dan membuat saya malas membacanya karena harus berpikir keras untuk memahaminya. Tapi dua buku ini berhasil membuat saya terkesan terhadap buku terjemahan terbitan Marjin Kiri, bukan tidak mungkin saya akan membeli buku-buku terbitan Marjin Kiri lagi.

Oke, kita kembali lagi ke pembahasan buku karya Luciano Wernicke. “Mengapa Sebelas Lawan Sebelas?” menceritakan tentang sejarah-sejarah singkat sepak bola yang sangat menarik dan terkadang menimbulkan respon “ohhh” sambil mengangguk-angguk saat membacanya. Judul buku ini diambil dari salah satu sub-judul di dalamnya.

Hampir semua sub-judul dalam buku ini bersifat pertanyaan, seperti “Manakah Klub Sepak Bola Tertua?”, “Bisakah Wasit Mencetak Gol?”, “Siapa Pesepak Bola Pertama Yang Mendapatkan Hinaan Rasis?”, dan “Mengapa Sebelas Lawan Sebelas?”. Di sini saya sangat paham mengapa Luciano mengambil sub-judul “Mengapa Sebelas Lawan Sebelas?” sebagai judul besar buku ini. Hipotesa saya yaitu karena judul tersebut adalah yang paling menarik dari sub-judul lainnya. Selain itu, kata “sebelas” sangat merepresentasikan sepak bola, karena olahraga ini dimainkan oleh sebelas orang di dalam lapangan.

Mengapa sepak bola dimainkan oleh sebelas orang melawan sebelas orang? Awal mula aturan ini berasal dari Inggris pada akhir-akhir abad ke-18. Olahraga sepak bola di Inggris pada saat itu masih dianggap sebagai olahraga rendahan yang artinya hanya dimainkan oleh orang-orang kalangan rendah seperti rakyat biasa dan buruh. 

Pada saat itu sepak bola sempat dilarang oleh kerajaan Inggris sehingga para penggiat olahraga ini melakukan permainan di tempat-tempat tertentu, salah satunya yaitu di sekolahan. Karena sepak bola sering dimainkan di sekolah-sekolah, oleh sebab itu olahraga ini berkembang di sekolah-sekolah sehingga menciptakan inovasi-inovasi peraturan permainan yang pada akhirnya menjadi cikal bakal peraturan resmi sepak bola modern saat ini.

Sekolah-sekolah di Inggris pada masa itu memiliki asrama dan setiap kamar di asrama itu biasanya berisikan sebelas orang siswa. Di satu asrama sekolah biasanya terdapat beberapa kamar. Terdapat suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh siswa-siswa di asrama yaitu mereka kerap saling menantang antara anggota kamar satu dan lainnya untuk memainkan suatu permainan dan salah satu permainannya adalah pertandingan sepak bola. Kebiasaan inilah yang menjadi cikal bakal isitilah “kesebelasan”. 

Pada masa itu dan masa-masa sebelumnya, pertandingan sepak bola tidak langsung dimainkan dengan sebelas lawan sebelas, tapi jumlah pemainnya berbeda-beda setiap daerah, ada yang 10 lawan 10, 15 lawan 15, 20 lawan 20, hingga 25 lawan 25. Namun, sejak sebelas lawan sebelas sering diterapkan dalam pertandingan sepak bola oleh siswa-siswa di Inggris, sejak saat itu pula pertandingan sebelas lawan sebelas semakin marak diterapkan oleh berbagai kalangan di beberapa daerah di Inggris.

Sebelas lawan sebelas ditetapkan oleh Football Association (FA) sebagai jumlah pemain dalam satu tim sepak bola, yang mana pendiri dan anggota FA pada saat itu beberapa di antaranya adalah alumni asrama-asrama sekolah atau siswa-siswa yang dulu sering melakukan tantangan permainan di asrama. Oleh sebab itu, ditetapkanlah sebelas lawan sebelas secara resmi oleh FA yang sampai saat ini masih berlaku.

Namun, sebelas lawan sebelas ditetapkan bukan hanya karena mereka pencetus “kesebelasan”, melainkan mereka juga telah menguji komposisi jumlah pemain sepak bola dalam satu tim apabila dimainkan oleh sebelas orang, dan hasilnya cukup efektif dan terbukti sampai sekarang. Sebelas adalah jumlah yang pas untuk pembagian posisi dalam permainan sepak bola dan memudahkan dalam membuat strategi bagi suatu tim sepak bola. Itulah asal usul mengapa sepak bola dimainkan oleh sebelas orang, walaupun sebenarnya ada versi lain tentang sejarah sebelas lawan sebelas ini. Untuk versi lainnya silakan anda membaca sendiri bukunya.

Buku ini tidak hanya membahas tentang sejarah sepak bola, tapi membahas juga tentang fenomena atau serba-serbi yang pernah terjadi di dunia sepak bola sejauh ini. Saya dapat menjamin bahwa buku ini akan sangat amat menambah wawasan anda tentang dunia sepak bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun