Mohon tunggu...
Fadilah Ilya thaharany
Fadilah Ilya thaharany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhamadiyah Yogyakarta

Hobi saya adalah bermain musik dan nyayi dan juga saya gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Stereotype Masyarakat Terhadap Etnis Tionghoa dalam Film Cek Toko Sebelah.

8 Januari 2024   13:28 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:29 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cek Toko Sebelah. Sumber Wikipedia

Naratif:            "papah udah ga sanggup lagi ngurusin toko" -koh Afuk.

                        "Jadi papah mau ngejual tokonya?" -Erwin.

                        "papah mau kamu yang jadi penerus papah" -koh Afuk.

Film ini menggambarkan keberagaman budaya, agama, dan etnis yang ada dalam komunitas Tionghoa, dan mengajarkan pentingnya akan toleransi antar etnis Tionghoa dengan masyarakat Indonesia. Dengan karakter-karakter yang kuat serta cerita yang terjalin dengan baik, menurut saya film ini berhasil menunjukan bahwa masyarakat Tionghoa tidak bisa digeneralisasi hanya berdasarkan stereotipe yang ada. Dengan demikian, "Cek Toko Sebelah" memberikan solusi terhadap stereotipe etnis Tionghoa dengan menghadirkan representasi yang lebih inklusif dan menggambarkan kehidupan mereka dengan lebih baik.

Harapannya, isu stereotype yang masih sering dibicarakan dan menjadi penyebab kasus kekerasan bisa berkurang. Masyarakat umum diharapkan melihat etnis Tionghoa seperti manusia biasa tanpa stereotype yang melekat. Selain itu, diharapkan masyarakat juga mengurangi diskriminasi terhadap etnis Tionghoa dalam segala hal.

 Melalui konflik dan resolusinya, "Cek Toko Sebelah" mengajarkan bahwa toleransi bukan hanya tentang menghargai perbedaan, tetapi juga tentang memahami dan belajar satu sama lain. Dengan menggambarkan perjalanan seorang pemuda dalam menghadapi keberagaman budaya, agama, dan etnis, film ini memberikan pesan positif tentang keharmonisan yang bisa dicapai melalui pemahaman dan toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun