1. Pengertian Studi Islam
Islam adalah agama yang mayoritas lebih banyak dari agama lain. Istilah Studi Islam dalam bahasa Inggris adalah Islamic Studies. Secara sederhana dimaknai sebagai kajian Islam.Â
Baca juga: Pentingnya Studi Islam di Masa Sekarang
Studi Islam berasal dari dua kata, yaitu studi dan Islam. Studi adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi, mendapatkan pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan keterampilan seseorang. Sedangkan Islam berasal dari kata Aslama yang penurut dan patuh.Â
Jadi, Studi Islam adalah upaya untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Studi Islam adalah suatu pembelajaran yang dikaitkan atau berkaitan dengan kajian-kajian Islam atau keagamaan.
2. Ruang Lingkup Studi Islam
- Islam sebagai doktrin Tuhan yang kebenarannya diakui para mualaf adalah final, dalam arti absolut, dan diterima apa adanya.
- Sebagai gejala budaya yang berarti segala sesuatu yang merupakan ciptaan manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman masyarakat tentang doktrin agama mereka.
- Karena interaksi sosial adalah realitas umat Islam.
Baca juga: Dinamika Studi Islam
3. Kedudukan Pengantar Studi Islam di Mata Kuliah Lain
Kedudukan pengantar studi islam di antara mata kuliah iain, mungkin bagi seorang yang mempelajari atau mendalami ilmu agama, Pengantar studi islam sangatlah penting karna mempelajari ilmu / kajian-kajian islam sma halnya mempelajari dari pokok atau dasar. Karena mempelajariilmu agama tidak boleh asal-asalan dan harus mengetahui dasarnya atau pokoknya.
Bukan berarti mata kuliah lain tidak penting, semua mata kuliah juga mempunyai dasar teori. Tetapi jika dipikir lagi, semua mata kuliah lain juga mendasar pada agama atau syariat. Pada intinya kedudukan Pengantar Studi Islam sangat penting karena mempelajari kajian-kajian dalam Islam secara mendalam. Dan sebagai seorang muslim seharusnya tidak hanya mempelajari yang umum saja tetapi juga mempelajari mata kuliah lain yang mendasar sesuai dengan pedoman kita.
4. Islam Sebagai Objek Kajian
Islam pada hakikatnya mengajarkan kepada umatnya sebuah kehidupan yang dinamis serta progresif, dan menghormati serta menghargai sebuah akal pikiran dengan jalan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Sabagai objek kajian dan dalam mengkaji islam, harus berpedoman pada dua sumber otentiknya yakni Al-Qur'an dan hadist.
Islam berbentuk nilai nilai jika pemikiran (akal pikiran) dilibatkan dalam proses memahami dan mengaktualisasikannya.