Kenakalan remaja dapat berupa perilaku yang menyimpang dari norma dan hukum yang dilakukan oleh remaja. Ini dapat mencakup pelanggaran status, hukum, atau nilai-nilai sosial. Penyebab kenakalan remaja, perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kenakalan remaja termasuk konflik yang tidak terselesaikan saat mereka masih kecil, pengabaian sosial, dan pengaruh lingkungan pergaulan mereka. Kenakalan remaja juga dapat berdampak pada masa depan remaja, seperti masalah kesehatan, gangguan hubungan sosial, dan masalah hukum.
Kenakalan remaja dari faktor ekternal itu dari keluarga dan remaja dapat berperilaku negatif karena perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan. Kenakalan remaja juga dapat disebabkan oleh pendidikan keluarga yang salah, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau menolak keberadaan anak. Faktor lain yang berkontribusi pada kenakalan remaja termasuk teman sebaya yang tidak ramah dan lingkungan dan komunitas di mana mereka tinggal. Sedangkan faktor internal penyebabnya remaja yang tidak dapat memahami dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terjebak dalam perilaku "nakal". Hal yang sama berlaku untuk mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, tetapi tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertindak sesuai dengan apa yang mereka ketahui.
Untuk mengatasi kenakalan remaja dengan cara memahami dalam situasi apa pun, anak memerlukan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Karena dengan kasih sayang, anak akan merasa diperhatikan dan dibimbing, dan dengan kasih sayang, orang tua dapat lebih mudah mengontrol anak jika ia mulai melakukan kenakalan. Pengawasan yang sangat penting dan menyeluruh terhadap media komunikasi seperti televisi, internet, radio, ponsel, dan lainnya. Karena anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di sekolah daripada di rumah, bimbingan kepribadian diperlukan. Pendidikan agama harus dimulai sejak kecil, seperti beribadah dan berkunjung ke tempat ibadah sesuai dengan iman dan kepercayaannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI