Mohon tunggu...
Fadilah Aprilianti
Fadilah Aprilianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenderal Nasution Bercerita tentang Agresi Militer Belanda I

22 Desember 2021   20:38 Diperbarui: 22 Desember 2021   20:44 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenderal Besar TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Abdul Haris Nasution adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah satu tokoh TNI AD yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September. 

Nasution merupakan konseptor Dwifungsi ABRI yang disampaikan pada tahun 1958 yang kemudian diadopsi selama pemerintahan Soeharto. Konsep dasar yang ditawarkan tersebut merupakan jalan agar ABRI tidak harus berada di bawah kendali sipil, tetapi pada saat yang sama tidak boleh mendominasi sehingga menjadi sebuah kediktatoran militer.

Bersama Soeharto dan Soedirman, Nasution menerima pangkat kehormatan Jenderal Besar yang dianugerahkan pada tanggal 5 Oktober 1997, saat ulang tahun ABRI.

Dalam video wawancara di channel YouTube MbN Files Jendral Nasution bercerita tentang Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer yang digencarkan Belanda di Pulau Jawa dan Sumatera pada 21 Juli - 5 Agustus 1947. 

Dilansir dari cnnindonesia.com sebab Agresi Militer Belanda I adalah kekalahan Belanda dalam peperangan.Kekalahan itu membuat ekonomi Belanda lesu. Belanda pun ingin membangkitkan perekonomian negaranya dengan kembali menguasai kekayaan alam Indonesia. Sejumlah tentara Belanda pun dikirim kembali ke Indonesia. 

Belanda datang dengan membonceng pasukan sekutu yang menang Perang Dunia II. Kali ini, Belanda datang dengan bendera baru. Bukan lah VOC, melainkan NICA (Netherlands Indies Civiele Administration) atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda.

Jendral Nasution bercerita bahwa dia tidak bisa mengusir dan mengalahkan Belanda pada saat itu. Belanda mempunyai 2 divisi. Divisi 7 Desember dibawah Jendral Durst Britt di jakarta dan Jendral de Waal membawahi Divisi B-KNIL di Bandung. Sedangkan di setiap divisi Indonesia hanya memiliki 20 senapan. Sangat jelas tentara Indonesia tidak bisa menghadapi mereka dengan itu.

Tapi itu bukan masalah utama. Tentara dan rakyat Indonesia tidak faham, mereka pikir tentara Indonesia bisa menghentikan Belanda, itu masalah nya. Indinesia belum siap untuk perang gerilya, Jendral Nasution sendiri tidak pernah mempelajari tentang perang gerilya pada saat belajar di akademi militer Belanda. Dia hanya diajari tentang perang reguler. Jadi ini kondisi yang membuat syok hebat.

Tentara Belanda melakukan operasi militer dengan mengejutkan. Waktu dan lokasinya semua mengejutkan. Benar2 sebuah kejutan. Tentara Indonesia berada dalam sebuah kekacauan selama beberapa minggu. Ada hari dimana Jendral Nasution ingat beberapa Komandan yang menangis memeluknya. Dan juga ingat hari dimana pesawat-pesawat tempur Belanda menembaki jalanan di Jawa Barat. Sejujurnya dia tidak tahu apa yang harus di lakukan. 

Seingat nya pada minggu ketiga, garut dan tasikmalaya adalah kota terakhir yang belum dikuasai Belanda, disitu lah benteng tentara Indonesia berada. Tentara Belanda tidak menyerang Garut dari depan, lewat bandung timur, tetapi mereka malah pergi ke arah selatan melalui pangalengan. Ketika Komandan Batalion sedang sarapan di Cikarang dia melihat truk bagus melintas. "itu pasti truk Belanda, karena semua truk kami jelek-jelek". Begitulah cara mereka memasuki garut lewat belakang.

Pada saat itu Jendral Nasution tidur di hotel ngamplang dekat dengan garut. Pagi hari itu dia perintah kan ajudannya untuk pergi ke kantor dan menelepon garut untuk menanya kan apa yang telah terjadi di garut. Ternyata Telepon kantor disana sudah ditinggalkan. Ajudannya berkata "pasti belanda sudah ada di garut". 

Pada hari itu pesawat jet Belanda mengudara selama 12 jam. Jenderal Nasution tidak bisa bergerak. Secara bertahap dia dan ajudannya bergerak ke tasikmalaya menggunakan mobil, tetapi mereka harus berhenti berulang kali. Pesawat jet Belanda tidak selalu terbang di daerah itu. Setelah setengah jam mereka baru bisa bergerak kembali. Berangkat lagi, kemudian berhenti lagi.

Pada saat itu Jenderal Nasution merasa takut, begitu dia mendengar suara tentara Belanda dia langsung melompat ke parit. Pesawat-pesawat itu menyapu truk-truk tentara Indonesia di jalan mereka membuat banyak korban. Saat akan tiba di tasikmalaya, tentara Belanda telah menghancurkan jembatan nya. Karena tentara Belanda datang dari arah timur. Jenderal Nasution terjebak di tengah-tengah. Kemudian dia berkata, untuk kita pergi ke selatan, melalui jalan kecil. Tapi tentara Belanda juga telah menghancurkannya. Jadi Jenderal Nasution berkata kepada ajudannya, bahwa saat itu hanya tersisa mereka berdua saja dan juga mereka membawa masing-masing tas ransel. 

Kemudian Jenderal Nasution mendapat penemuan besar. Ketika dia berjalan dengan ajudan nya berjalan di malam hari sambil membawa ransel, dia menyadari betapa luas nya Jawa Barat. Di atas peta, Belanda seperti sudah ada di setiap tempat, tetapi mereka hanya berada di titik-titik kecil, seluruh medan masih terbuka untuk dia dan ajudannya. Itu adalah titik terang untuk Jenderal Nasution dan ajudannya. 

Jenderal Nasution mulai berjalan dan bertemu dengan tentara yang tersisa. Hal ini mengajarinya 2 hal, Belanda hanya titik-titik kecil di medan tempur, sedangkan titik-titik besar dipeta itulah wilayah Indonesia. Yang kedua, pasukan tentara Indonesia belum hancur. Mereka hanya terpencar dan berusaha mencari Komandan mereka. Secara bertahap dalam beberapa pekan Batalion tersusun kembali dan melakukannya di sebuah pegunungan. Kemudian diketahui desa-desa juga masih utuh dari serangan. Itu akan menjadi basis tentara Indonesia untuk strategi selanjutnya.

Daftar puataka

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210621143011-31-657277/agresi-militer-belanda-i-sebab-dan-kronologi-serangan

https://youtu.be/SWdESAiC3h4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun