Mohon tunggu...
Fadilah Aprilianti
Fadilah Aprilianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenderal Nasution Bercerita tentang Agresi Militer Belanda I

22 Desember 2021   20:38 Diperbarui: 22 Desember 2021   20:44 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada hari itu pesawat jet Belanda mengudara selama 12 jam. Jenderal Nasution tidak bisa bergerak. Secara bertahap dia dan ajudannya bergerak ke tasikmalaya menggunakan mobil, tetapi mereka harus berhenti berulang kali. Pesawat jet Belanda tidak selalu terbang di daerah itu. Setelah setengah jam mereka baru bisa bergerak kembali. Berangkat lagi, kemudian berhenti lagi.

Pada saat itu Jenderal Nasution merasa takut, begitu dia mendengar suara tentara Belanda dia langsung melompat ke parit. Pesawat-pesawat itu menyapu truk-truk tentara Indonesia di jalan mereka membuat banyak korban. Saat akan tiba di tasikmalaya, tentara Belanda telah menghancurkan jembatan nya. Karena tentara Belanda datang dari arah timur. Jenderal Nasution terjebak di tengah-tengah. Kemudian dia berkata, untuk kita pergi ke selatan, melalui jalan kecil. Tapi tentara Belanda juga telah menghancurkannya. Jadi Jenderal Nasution berkata kepada ajudannya, bahwa saat itu hanya tersisa mereka berdua saja dan juga mereka membawa masing-masing tas ransel. 

Kemudian Jenderal Nasution mendapat penemuan besar. Ketika dia berjalan dengan ajudan nya berjalan di malam hari sambil membawa ransel, dia menyadari betapa luas nya Jawa Barat. Di atas peta, Belanda seperti sudah ada di setiap tempat, tetapi mereka hanya berada di titik-titik kecil, seluruh medan masih terbuka untuk dia dan ajudannya. Itu adalah titik terang untuk Jenderal Nasution dan ajudannya. 

Jenderal Nasution mulai berjalan dan bertemu dengan tentara yang tersisa. Hal ini mengajarinya 2 hal, Belanda hanya titik-titik kecil di medan tempur, sedangkan titik-titik besar dipeta itulah wilayah Indonesia. Yang kedua, pasukan tentara Indonesia belum hancur. Mereka hanya terpencar dan berusaha mencari Komandan mereka. Secara bertahap dalam beberapa pekan Batalion tersusun kembali dan melakukannya di sebuah pegunungan. Kemudian diketahui desa-desa juga masih utuh dari serangan. Itu akan menjadi basis tentara Indonesia untuk strategi selanjutnya.

Daftar puataka

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210621143011-31-657277/agresi-militer-belanda-i-sebab-dan-kronologi-serangan

https://youtu.be/SWdESAiC3h4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun