Pengusaha banyak menukarkan deposito valuta asing yang mereka miliki ke rupiah. Hal tersebut mereka lakukan dengan tujuan untuk membantu menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Mulai dari calon Wakil Presiden SandiagaUno hingga salah satu orang terkaya RI Dato Sri Tahir, dolar yang mereka tukarkan berasal dari uang pribadi ataupun bersumber dari ekuitas perusahaan. Harapan mereka sama, yaitu untuk membuat rupiah perkasa terhadap mata uang asing, terutama dolar AS.
Dato Sri Tahir salah satu pengusaha nasional terkaya yang menukarkan  uang asingnya berupa dolar AS (Amerika Serikat) dengan jumlah US $ 93 juta dan dola Singapura dengan jumlah SG$ 55 juta. Apabila dijumlakan dalam rupiah itu mencapai sekitar Rp 2 Triliun. Dato Sri Tahir mengakui sendiri bahwa uang yang dia tukarkan adalah uang pribadi.
Tahir mengatakan, dengan menukar dolarnya ke rupiah diharapkan bisa membantu nilai tukar rupiah stabil di kisaran Rp 14.000 sampai Rp 15.000. Tahir mengimbau pengusaha menukar dolarnya yang berasal dari kantong pribadi, bukan hanya dari kantong perusahaan. Dato Sri Tahir mengatakan bahwa jika semua pengusaha mau bersatu pasti bisa membantu memperkuat rupiah.Â
Sebelum itu, Forum Komunikasi Asosiasi (Forkas) Pengusaha Jatim juga menukarkan uang senilai US$ 50 juta atau setara dengan Rp760,7 Miliar (asumsi kurs Rp 15.200). Pada bulan September kemarin wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno melakukan aksi penukaran asetnya yang berbentuk mata uang dolar Amerika ke dalam rupiah di Money Changer Dua Sisi, Plaza Senayan, Gelora, Jakarta Pusat, Kamis. Dia menukarkan uangnya secara simbolik sebanyak 1.000 dolar  Amerika dan mendapatkan nilai tukar (kurs) sekitar Rp14.700 per dolar Amerika.Â
Bank Indonesia (BI) memberikan apresiasi kepada pengusaha yang menukarkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) atau dolar Amerika Serikat (AS) miliknya ke rupiah. Langkah tersebut dinilai mampu menambah pasokan dolas AS di pasar valuta asing (valas). Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan BI juga berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah dengan melakukan intrvensi ganda di pasar valas dan pasar surat berharga Negara (SBN).Â
Perry menambahkan dalam upaya stabilitas BI juga melakukan koordinasi erat dengan pemerintah, pengusaha baik pusat maupun daerah untuk menciptakan situasi kondusif di sektor ekonomi dan keuangan.
Dalam upaya pengusaha untuk menukarkan tabungan valas yang mereka miliki menjadi rupiah, Direktur Riset Center of Economic Reform (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, dampak penukaran valas terhadap rupiah oleh para pengusaha tidak akan signifikan terhadap permintaan dan pasokan valas di pasar uang.Â
Piter mengatakan bahwa penjualan dolar tersebut hanya dilakukan satu waktu dan tidak berkesinambungan, oleh karena itu dampaknya kepada supply dan damand pasar tidak akan signifikan. Piter menjelaskan, sebenarnya apa yang diharapkan dari aksi pada pengusaha ini lebih kepada membangun persepsi positif di pasar. Persepsi positif itu akan menunjukkan para pengusaha masih memiliki kepercayaan yang besar terhadap rupiah.
Dari penjelasan di atas kita bisa tau bahwa aksi yang dilakukan para pengusaha terkaya di Indonesia tidak signifikasikan membantu meningkatkan kurs rupiah. Namun aksi yang mereka lakukan ini diharapkan lebih membangun persepsi di pasar.
Menjaga nilai rupiah ada dua cara yang perlu diketahui, yang pertama menjaga inlasi dan kurs. Dalam menjaga besaran inflasi yang perlu dijaga dari harga pangan dan kebutuhan lainnya, BI berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Daerah.Â
Selain itu, jumlah pasokan pangan juga harus dipastikan kecukupannya sehingga tidak menimbulkan kelangkaan yang menyebabkan kenaikan harga. Menjaga kestabilan nilai tukar rupiah juga dilakukan dengan penggunaan valuta asing dalam hal ini ekspor, impor, hingga permodalan asing yang masuk ke Indonesia.Â