Mohon tunggu...
Fadila Desy
Fadila Desy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, program studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Dampak pada Sistem Ekonomi Kapitalis

17 Juni 2024   20:05 Diperbarui: 17 Juni 2024   20:15 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang siklus bisnis, perdagangan internasional dan kebijakan pemerintah dalam menangani pertumbuhan ekonomi, efisiensi penggunaan sumber daya alam, ketenagakerjaan, stabilitas harga, dan pendapatan individu, perusahaan, atau negara. Ilmu ekonomi lahir pada tahun 1776 dengan di terbitkannya buku “The Wealth of Nations” oleh Adam Smith. Buku ini di anggap sebagai titik awal perkembangan ilmu ekonomi, dan Adam Smith di sebut sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”. Perkembangan ilmu ekonomi lainnya, seperti Malthus, Ricardo, dan John Stuart Mill, serta ahli ekonomi klasiik lainnya. Ilmu ekonomi terus berkembang dan mempengaruhi perkembangan teori ekonomi mikro dan makro.

Pada ilmu ekonomi terdapat beberapa sistem ekonomi yang dimana sistem ekonomi memiliki tujuan untuk mengatasi masalah kelangkaan yang merupakan inti masalah ekonomi. Dalam menjawab masalah kelangkaan, sistem ekonomi memperhatikan tiga atau empat pertanyaan dasar, seperti metode kontrol atas faktor produksi, bentuk organisasi, sistem distribusi, dan mekanisme koordinasi. Sistem ekonomi sendiri memiliki pengertian yakni suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmukran atau kesejahteraan. Ada banyak jenis sistem ekonomi di dunia, salah satunya adalah sistm ekonomi kapitalis.

Konsep Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis adalah salah satu sistem ekonomi yang di terapkan di berbagai negara maju. Teori kapitalisme di buat oleh Adam Smith yang merupakan seorang filsuf di Skotlandia dan sebagai pelopor ilmu ekonomi modern. Dalam sistem kapaitalisme individu atau pihak swasta yang memegang sistem pasar dan pemerintah tidak memiliki peran banyak dalam hal tersebut (Itang & Daenuri, 2017). Ideologi yang dibuat oleh Adam Smith ini menekankan bahwa pemerintah hanya sebagai penyedia dan membantu meningkatkan perekonomian tanpa membebankan pihak swasta dalam melakukan perdagangan. Setiap swasta berhak memiliki jiwa kompetitif dalam mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam sistem Ekonomi Kapitalisme memberikan tiga kebebasan kepada individu yaitu yang pertama, kebebasan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Lalu yang kedua, kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam bentuk swasta dan atas tanggung jawab swasta. Dan yang terakhir adalah kebebasan untuk memiliki jiwa-jiwa kompetitif dalam sistem pasar antara para pengusaha dan pebisnis.

Meskipun kapitalisme menawarkan kebebasan ekonomi yang besar, kritik terhadapnya tidak jarang terjadi. Beberapa mengkritik ketidaksetaraan ekonomi yang mungkin timbul karena kesenjangan dalam kepemilikan modal. Selain itu, ada keprihatinan mengenai dampak lingkungan dan sosial dari pengejaran keuntungan tanpa batas. Namun demikian, kapitalisme tetap menjadi sistem perekonomian dominan di banyak bagian dunia saat ini, dengan dampak global yang signifikan. Diskusi terus berlanjut mengenai cara-cara untuk mengelola dan mengatur kapitalisme agar mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.

Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang yang dapat ditelusuri sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, fase ini dikenal sebagai guild yang menjadi cikal bakal kapitalisme. Konsep ini mencerminkan cara pandang dalam menjalani kegiatan ekonomi yang bertumpu pada kepemilikan dan penggunaan modal untuk menghasilkan keuntungan.

Salah satu tahapan penting dalam perkembangan kapitalisme adalah periode Merkantilisme, yang berlangsung dari abad ke-15 hingga abad ke-18. Istilah "Merkantilisme" sendiri berasal dari kata "merchand" yang artinya pedagang. Merkantilisme merupakan sebuah doktrin ekonomi yang dipraktikkan terutama oleh negara-negara Eropa pada masa tersebut.

Merkantilisme menekankan pada akumulasi kekayaan nasional sebagai tujuan utama. Negara-negara merkantilis berupaya untuk meningkatkan ekspor dan menekan impor, serta mencari sumber daya alam di koloni-koloni mereka untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa kekayaan dan kekuatan suatu negara dapat diukur dari jumlah emas dan perak yang dimilikinya.

Selama periode Merkantilisme, perdagangan internasional dan eksplorasi baru meningkat pesat. Ini memungkinkan untuk pertumbuhan besar dalam kapitalisme, dengan peran sentral pedagang dan pengusaha yang memperoleh keuntungan besar dari perluasan perdagangan global.

Meskipun telah berubah sepanjang sejarahnya, kapitalisme tetap mendasarkan pada prinsip kepemilikan swasta dan motivasi untuk mencapai keuntungan ekonomi. Perkembangannya dari guild hingga Merkantilisme menjadi bukti nyata bagaimana konsep ekonomi ini telah mempengaruhi dunia dan bentuk masyarakat modern seperti yang kita kenal hari ini.

Berbagai Dampak Dari Sistem Ekonomi Kapitalis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun