Sebagaimana yang kita ketahui pada dasarnya setiap manusia dalam kehidupannya terus mengalami proses pembelajaran dari mereka terlahir hingga dewasa. Pembelajaran tersebut membuat setiap manusia memiliki kemampuan yang dibutuhkan dalam hidupnya. Seperti halnya organisasi yang mengharuskan seseorang berpartisipasi dalam mencapai tujuan organisasi.Â
Organisasi menurut  Kast dan Rosenzweig (1995) merupakan adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung, bekerja bersama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang, serta mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.  Lalu bagaimana dengan pembelajaran organisasi?
Pembelajaran organisasi sendiri baru diperkenalkan pertama kali pada tahun 1960 sebagai corporate memory. Kemudian pada tahun 1980 Richard Pascal menggunakannya sebagai pembelajaran organisasi dalam manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan menurut Dalkir (2001) merupakan koordinasi penciptaan, berbagi dan penerapan pengetahuan yang disusun dengan sistematis oleh organisasi, teknologi, dan proses dalam struktur organisasi untuk menambah nilai pengetahuan dalam penciptaan inovasi.Â
Pembelajaran organisasi secara tidak langsung juga merupakan salah satu bagian penunjang dalam penciptaan manajemen pengetahuan yang ada di organisasi. Karena seperti yang dikemukakan oleh Nonaka (2001) masalah utama dalam manajemen pengetahuan adalah bagaimana mengakumulasikan pengetahuan yang ada pada dalam diri setiap individu organisasi hingga menjadi suatu keahlian organisasi.
Pembelajaran organisasi juga akan menghasilkan beberapa manfaat dalam menyukseskan pemanfaatan manajemen pengetahuan. Seperti yang dikemukakan oleh Ang (1996) diantaranya :
Competitiveness
Seperti adanya peran aktif dalam organisasi, antisipatif, dan peningkatan produktivitasOrganization Survival
Eksistensi atau keberadaan organisasi, aturan dan kebijakan organisasi, peningkatan kualitas kecerdasan pengetahuanÂ
Diantara manfaat tersebut proses pembelajaran organisasi juga akan menciptakan adanya Shared Vision, Team Learning, dan lain sebagainya.Â
Seperti pada gambar yang telah ditampilkan diatas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pengetahuan (KM) akan sangat mempengaruhi organisasi. Dan dengan demikian diperlukan adanya pembelajaran organisasi di dalamnya untuk memaksimalkan tujuan dan visi misi yang akan dicapai oleh organisasi. Kaitan antara manajemen pengetahuan dan pembelajaran organisasi sudah harus selayaknya berjalan secara bersama-sama.
Daftar pustaka :
- Fremon E. Kast dan James E. Rosenzweig. (1995). Organisasi Dan Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara
- IRMA BECERRA-FERNANDEZ, AVELINO GONZALEZ, RAJ IV SABHERWAL (2004). KNOWLEDGE MANAGEMENT CHALLENGES, SOLUTIONS, AND TECHNOLOGIES . LONDON: PRENTICE HALL. Â
- DALKIR, KIMIZ. 2005. KNOWLEDGE MANAGEMENT IN THEORY AND PRACTICE. OSFORD: ELSEVIER.