Mohon tunggu...
Fadil Amelia Herawati
Fadil Amelia Herawati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Argumentasi Dimensi Pada Semesta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Genre Sastra Menurut Rene Wellek dan Austin Warren

8 April 2022   00:06 Diperbarui: 12 April 2022   06:12 1572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Penulis : Fadil Amelia. H || Editor : Fadil Amelia. H

   Sastra merupakan sebuah kumpulan koleksi puisi, drama, dan novel yang digabungkan menjadi satu yang disebut dengan nominalistik, tutur Croce. Jenis sastra juga membentuk suatu ciri karya. Adapun jenis sastra diangap sebagai suatu perintah kelembagaan. Dalam suatu perintah kelembagaan seorang tokoh liberal mengubah bentuk-bentuk klasik pada sebuah hukum-hukum puisi epik yang sejati.

   Teori genre adalah sebuah prinsip keteraturan pada sastra dan sejarah sastra yang diklasifikasi pada beberapa waktu atau tempat periode pengembangan sastra nasional. Genre tidak bersifat tetap tertulis pada novel The Life and Opinions of Tristram Shandy atau Ulysses. Memang salah satu ciri penulis kritik yaitu penemuan dan penyebaran suatu pengelompokan baru dan suatu genre baru, yang menarik kesimpulan seorang penulis harus kritik dalam menuliskan sebuah karya ciptaanya dalam contoh The Brothers Karamazov digolongkan dalam sebuah karya misteri pembunuhan.

   Vietor juga menyarankan agar istilah genre tidak terpakai pada ketiga katagori karena pada penerapannya lebih sulit dan tergolong tidak perlu. Plato dan Aristoteles membagi tiga katagori yaitu menurut cara menirukan, pengarang berbicara, pengarang menghilag di balik tokoh-tokohnya. Seoran kritikus inggris mengungkapkan tiga golongan puisi yaitu puisi drama, puisi cerita, dan puisi lagu. John Erskine pada 1912 menerbitkan sebuah buku tentang jenis-jenis sastra yang puitis. Menurut Erskine, sebuah lirik mengekspresikan bentuk waktu sekarang dan pada drama mengekspresikan bentuk masa lampau.

    Kecanggungan sebuah terori adalah suatu kenyataan bahwa dalam zaman kita sekarang dan juga drama memiliki dasar yang berbeda dari epik (fiksi, novel, dan lirik). Saat kita menghilangkan masalah dengan menggolongkan jenis sastra tulisan berubah menjadi “narasi langsung” dan “narasi dialog”.

   Pada abad ke-17 dan ke-18 adalah abad yang menganggap suatu genre sebagai sesuatu yang serius. Hugh Blair (dalam Rhetoric and Belles Letters 1783), membahas sebuah genre itu diambil sebagian dari tradisi Yunani. Puisi dramatis Blair, membahas topik-topik tentang perincian yang kaku pada penulisan puitis yang paling tinggi yaitu puisi epik dan dramatic.

   Tipe kelompok lain, dimana genre harus dilihat sebagai suatu penggelompokan karya sastra. Kita mungkin cenderung tidak bisa melanjutkan genre abad ke-18 karena tidak bisa lagi puisi dibuat dengan setruktur pola yang berulang. Pengecualian yang ditegaskan oleh Vietor mengatakan bahwa pertentangan pads norma umum puisi inggris yang terdiri dari iambic pentameter.

   Periode 1840-1940 merupakan periode yang penuh anomali mungkin kita dimasa yang akan datang tidak akan kembali ke sastra yang lebih setia pada pembagian genre. Genre abad ke-19 adalah konsep kepatuhan kepada genre sudah tidak ada sama sekali. Pada saat abad ke-19 pembaca genre sangat luas sehingga banyak genre baru yang muncul.

    Teori genre modern bersifat deskriptif karena teori itu tidak membatasi jumlah kemungkinan jenis sastra yang ada dan tidak menentukan aturan untuk para pengarang. Jika jenis teori digabungkan akan menghasilkan jenis baru yaitu tragi-komedi. Salah satu nilai pendekatan genre adalah pendekatan itu memperhatikan pengembangan internal pada sebuah sastra.

    “tragedi” secara umum memiliki persamaan yaitu menelusuri dengan cara membuat kronik. Masalah genre merupakan inti dari sejarah sastra dan sejarah pads kritik sastra, yang tertulis yaitu menyangkut pada filosofi dati pengarang.

    Secara umum, konsepsi genre harus bertolak belakang pada sisi formalistis. Masalah genre jelas merupakan sebuah inti masalah dari sejarah sastra dan sejarah kritik sastra, serta dalam kaitannya masalah genre adalah suatu masalah yang menyangkut sifat dan bentuk sastra yang universal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun