Peringatan hari gizi nasional pada tanggal 25 januari bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penumbuhan gizi seimbang bagi masyarakat indonesia khususnya generasi masa mendatang. Banyak masalah gizi buruk yang terjadi pada usia anak-anak hingga dewasa. Kondisi gizi masyarakat erat kaitannya dengan keberhasilan pembangunan sebuah negara. Keberhasilan suatu negara dapat membawa ke era yang lebih baik lagi.
Kurangnya keseimbangan gizi pada masyarakat di sebabkan oleh beberapa faktor seperti minimnya tenaga kesehatan di beberapa daerah, kurangnya kesadaran masyarakat akan gizi buruk yang mengintai, tidak adanya aksi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian akan gizi sehingga membuat kondisi kesehatan gizi menurun. Selain itu ada faktor ekonomi keluarga.
Faktor berikutnya adalah dari segi asupan makanan yang di proses kurang tepat atau tidak layak konsumsi seperti makanan yang ditambah pengawet, perasa, pemanis buatan, dan penambahan gula atau garam yang membuat metabolisme tubuh bekerja semakin berat sehingga dapat meningkatkan resiko gizi buruk terhadap masyarakat. Selain itu mengonsumsi minuman beralkohol, narkoba dan juga merokok juga dapat meningkatkan resiko terjadinya gizi buruk.
Masalah gizi memang tidak ada habisnya apa lagi terkait dengan perubahan zaman yang semakin lama semakin mengikuti perkembangan kemajuan teknologi. Sehingga menimbulkan dampak yang  cukup ironis terhadap suatu penyakit. Misalnya seperti pada masyarakat di era sekarang yang lebih suka mengonsumsi makanan instan makanan siap saji atau makanan pabrikan yang sudah diolah  yang dapat memicu kurangnya perolehan gizi yang seimbang.
Hal ini juga dapat berdampak pada kondisi daya tubuh manusia sehingga terjadi penurunan konsentrasi,jaringan otot dan tulang melemah, daya tahan tubuh menurun,lemas sehingga dapat memicu timbulnya infeksi. Selain itu Tubuh anak menjadi kurus.
Kondisi seperti ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebagai masyarakat yang peduli akan keseimbangan gizi, kita harus memikirkan solusi tepat untuk mencegah hal tersebut. Misalnya seperti memberikan makanan yang memiliki gizi lengkap sesuai kebutuhan terhadap anak, menerapkan pola asuh yang baik, memberikan cairan infus ketika dehidrasi, memberikan suplemen berupa vitamin A zat besi dan asam folfat.
Dan tidak hanya itu saja. Kita juga tidak boleh lupa untuk pencegahan gizi buruk tentunya dengan makan makanan yang halal dan baik.
Jadi kesimpulannya adalah menjaga keseimbangan gizi merupakan sesuatu yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan karena dapat berdampak fatal bagi kesehatan kita. Jangan sampai kurangnya gizi pada generasi lanjutan terus berlanjut hingga dimasa mendatang karena akan menimbulkan beberapa dampak yang tidak baik untuk kesehatan tubuh kita. Kita dapat mencegah kondisi penurunan kesehatan gizi diantaranya dengan mengonsumsi makanan kaya akan protein,vitamin,karbohidat,dsb. Selain itu juga menghindari mengkonsumsi makanan instan, minuman beralkohol, narkoba dan rokok.
                               Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H