Cabeyan (31/7/2023). Angka kejadian anemia di Indonesia masih terbilang cukup tinggi terutama pada usia remaja atau anak sekolah (usia 10-19 tahun). Prevalensi anemia pada remaja setinggi 32% yang artinya 3-4 dari 10 remaja di Indonesia menderita anemia atau kurang lebih 7.5 juta remaja Indonesia yang berisiko untuk mengalami hambatan dalam tumbuh kembang, kemampuan kognitif dan rentan terhadap penyakit infeksi. (Riskesdas, 2018)
Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin di bawah dari nilai standar rujukan, untuk laki-laki hb < 13 g/dl sedangkan perempuan ,<12 g/dl. Â Hemoglobin merupakan senyawa protein yang berperan penting dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Salah satu penyebab paling umum dari anemia adalah kekurangan zat besi, yang diperkirakan mencapai sekitar 50% dari semua kasus anemia. Kondisi anemia yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi seringkali dikenal dengan istilah anemia gizi besi.ÂPrevalensi anemia tertinggi pada remaja karena remaja tumbuh sangat cepat, remaja sering kekurangan gizi dan protein, remaja putri mulai mengalami menstruasi, dan remaja sering melakukan diet tanpa memerhatikan nutrisi. Gejala dari anemia itu sendiri yaitu pusing, pandangan mata berkunang-kunang, sulit berkonsentrasi, dan mudah mengantuk. Dampak dari anemia itu sendiri cukup fatal yaitu stunting, Â mudah terinfeksi penyakit berbahaya, menurunnya IQ, dan khusus untuk remaja putri dapat berjangka panjang bagi dirinya sendiri dan anaknya besok.Â
Oleh karena itu, Fadia Raihani Aprilia Herenda mahasiswa KKN Undip TIM II Tahun 2023 dari program studi kedokteran umum melakukan program kerja mengenai Kenali Anemia pada Remaja.
Program Tersebut dilaksanakan pada hari Senin, 31 Juli 2023 pukul 9.00 WIB bertempat di MI Walisongo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo yang dihadiri oleh siswa sekolah dasar kelas 4,5, dan 6. Kegiatan tersebut dimulai dengan penyampaian materi edukasi tentang anemia itu sendiri yang menjelaskan tentang anemia, gejala dari anemia, dampak dari anemia, dan bagaimana mencegahnya dengan membagikan leaflet dan memaparkan materi dengan powerpoint. Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan kuis kepada siswa.
Siswa kelas 4,5, dan 6 SD berantusias sekali ketika dilakukan edukasi tersebut , terdapat 3 anak yang mendapatkan hadiah dikarenakan dapat menjawab kuis yang diberikan oleh Fadia. Kegiatan edukasi kenali anemia pada remaja diharapkan dapat mengurangi prevalensi anemia yang masih  tinggi pada anak usia remaja di Indonesia dan generasi penerus bangsa lebih sadar akan pentingnya mencegah anemia  secara lebih dini.
Penulis : Fadia Raihani Aprilia Herenda - 22010119130139
DPL : Ir Denis, S.T., M. Eng. IPM
S1 Kedokteran Umum, Fakultas KedokteranÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H