Pendidikan adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan individu dan masyarakat. Pendidikan dapat membentuk pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman. Namun, sistem pendidikan di setiap negara tidaklah sama, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti budaya, sejarah, politik, ekonomi, dan lain-lain.
Di Indonesia, kurikulum pendidikan ditentukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum yang saat ini berlaku adalah Kurikulum 2023, yang merupakan revisi dari Kurikulum 2020. Kurikulum 2023 memiliki tujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa sesuai dengan tuntutan abad 21. Kurikulum 2023 juga mengintegrasikan pendidikan karakter dalam semua mata pelajaran, serta memberikan ruang bagi kreativitas, inovasi, dan kemandirian siswa. Kurikulum 2023 memiliki ciri khas yaitu tematik-integratif untuk jenjang SD, saintifik untuk jenjang SMP, dan konseling untuk jenjang SMA.
Di Amerika Serikat, kurikulum pendidikan ditentukan oleh negara bagian dan distrik lokal. Namun, ada standar nasional yang diterapkan di sebagian besar negara bagian, yaitu Common Core State Standards (CCSS) untuk matematika dan bahasa Inggris. CCSS bertujuan untuk meningkatkan kesiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan karier di era global. Selain CCSS, ada juga standar lain yang dikembangkan oleh organisasi profesional, seperti Next Generation Science Standards (NGSS) untuk sains, dan National Curriculum Standards for Social Studies (NCSS) untuk ilmu sosial.
Di Australia, kurikulum pendidikan ditentukan oleh Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority (ACARA), yang merupakan badan independen yang dibentuk oleh pemerintah federal dan negara bagian. Kurikulum yang saat ini berlaku adalah Australian Curriculum. Australian Curriculum memiliki tujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang aktif, dan  berkontribusi. Australian Curriculum juga mengakomodasi keberagaman dan kekhasan masing-masing negara bagian, wilayah, dan sekolah.
Dalam kaitannya dengan teori pendidikan dalam psikologi, kita dapat menyimpulkan bahwa kurikulum di Indonesia lebih banyak mengadopsi teori behavioristik dan kognitif, yang menekankan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan dasar. Sedangkan kurikulum di luar negeri lebih banyak mengadopsi teori konstruktivisme dan sosial-kultural, yang menekankan pada pembelajaran aktif, kreatif, dan kolaboratif. Kurikulum di dalam dan luar negeri juga sama-sama mengadopsi teori humanisme, yang menekankan pada pengembangan potensi dan kepribadian siswa.
Nama : Fadia Permata Aprilia Santi
NPM : 1512300056
UAS : Psikologi Pendidikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H