Dalam era digital dan globalisasi yang semakin pesat, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru dalam hal pengelolaan dan distribusi sumber daya. Sebagai jawaban atas kebutuhan akan sistem yang lebih terstruktur, Educational Serial Book Number (ESBN) hadir memberikan solusi yang inovatif dan universal. Sistem penomoran ini dirancang untuk memudahkan identifikasi dan pelacakan buku-buku pendidikan di seluruh dunia, memastikan akses yang lebih luas bagi pelajar dan institusi pendidikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai ESBN.
Educational Serial Book Number (ESBN) adalah sebuah sistem penomoran unik yang dirancang khusus untuk buku pendidikan. Sistem ini bertujuan untuk memberikan cara standar dan sederhana untuk mengidentifikasi dan melacak buku di seluruh dunia. Format ESBN terdiri dari 13 digit yang mencakup tiga digit kode negara, tujuh digit nomor unik buku, dua digit tahun terbit, dan satu digit kode jenis buku.
ESBN dikembangkan di bawah konsorsium ESAA Project yang didukung oleh European Commission pada tahun 2021. Inisiator utamanya adalah Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL, yang berperan sebagai koordinator proyek internasional ini. Berbagai organisasi nasional dan international seperti Oceans-Network European, Organisasi ESAA Eropa, Indonesian Literacy Association, Mata Garuda LPDP Kalbar, Ikatan Guru LPDP, Penerbit PGRI Kalbar, dan Yudha English Gallery turut andil dalam pengembangan ESBN.
ESBN memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi alternatif yang menjanjikan untuk ISBN:
- Sistem ESBN memberikan sistem identifikasi yang universal dan standard untuk buku pendidikan, membantu menghindari kebingungan dan kesalahan saat mencari, memesan, dan membeli buku pendidikan.
- ESBN dapat ditetapkan untuk semua jenis buku pendidikan, termasuk buku elektronik, buku audio, dan buku cetak sesuai permintaan. Fleksibilitas ini penting untuk pendidikan modern yang membutuhkan adaptabilitas format buku.
- ESBN dapat dibuat dan ditetapkan secara elektronik, sehingga tidak perlu lagi produksi fisik untuk diproduksi dan didistribusikan. Hal ini menghemat waktu dan uang bagi penerbit dan penjual buku.
- ESBN dapat digunakan untuk melacak penggunaan buku dan sumber daya pendidikan, membantu institusi pendidikan dalam merencanakan kebutuhan masa depan dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif.
- Memiliki ESBN dapat menambah kredibilitas dan pengakuan terhadap buku dan sumber daya pendidikan. Ini memberi sinyal bahwa buku tersebut telah melalui proses identifikasi yang ketat dan memenuhi standar tertentu untuk konten pendidikan.
ESBN memberikan berbagai manfaat, tidak hanya bagi penerbit, tetapi juga bagi institusi pendidikan dan pelajar. Beberapa manfaat utama ESBN antara lain:
- Kemudahan Pencarian Buku: Dengan ESBN, pelajar, pendidik, dan institusi dapat mencari buku berdasarkan negara, penerbit, penulis, atau parameter lainnya dengan mudah.
- Pengelolaan Inventaris Buku: Institusi pendidikan dapat menggunakan sistem ESBN untuk mengelola inventaris buku, sehingga memudahkan pelacakan dan penyusunan katalog sumber daya pendidikan.
- Akses yang Merata: Dengan adanya sistem ESBN, setiap pelajar di seluruh dunia dapat mengakses sumber daya pendidikan dengan lebih merata dan terstruktur, tanpa dibatasi oleh wilayah geografis atau bahasa.
- Standardisasi Global: ESBN menyatukan berbagai penerbit dan institusi pendidikan di seluruh dunia dengan standar yang sama, menciptakan jaringan distribusi dan akses informasi yang lebih terorganisir.
Lalu, siapakah yang bisa mendaftar di ESBN?
Bagi pihak terkait yang berminat untuk mendaftar di ESBN, tidak dikenakan biaya apapun (gratis). Organisasi yang dapat mendaftar di ESBN antara lain lembaga pendidikan, organisasi nasional, dan penerbit buku pendidikan. Penerbit dapat memperoleh ESBN dengan menghubungi perwakilan ESBN di admin@esbn-international.com atau ke VEA di Indonesia.
Validasi ESBN dapat diperiksa secara real-time menggunakan ESBN Checker System, yang dapat diakses melalui https://esbn-international.com/esbn-checker. Format validasi ESBN biasanya berupa kode 13 digit yang terdiri dari tiga digit kode negara, tujuh digit nomor unik buku, dua digit tahun terbit, dan satu digit kode jenis buku.
Sistem ESBN merupakan terobosan besar dalam dunia pendidikan, dengan menyediakan cara universal dan terstandardisasi untuk mengidentifikasi dan mengelola sumber daya pendidikan. ESBN tidak hanya bermanfaat dalam memperluas akses ke buku pendidikan di seluruh dunia, tetapi juga membantu menciptakan keteraturan dalam distribusi sumber daya pendidikan. Dengan ESBN, kita dapat memastikan bahwa setiap pelajar memiliki akses ke bahan pendidikan yang mereka butuhkan untuk belajar dan berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H