Mohon tunggu...
Humaniora

Emosi dan Kepribadian Anak pada Usia 5 Tahun

2 Desember 2016   08:02 Diperbarui: 2 Desember 2016   08:07 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengatasi Emosi

Anda mungkin bingung menanggapi anak anda yang telah menginjak usia lima tahun ini. Karena anak di usia ini mengalami perubahan emosional yang mulai bergejolak. Contohnya apabila keinginan si anak tidak terpenuhi maka si anak akan mengamuk dan menangis dalam waktu yang tidak sebentar. Ia cenderung lebih emosional sehingga memerlukan bantuan anda untuk menanganinya. Tidak hanya emosi negatif yang ia tunjukkan. Akan tetapi emosi positif seperti memprediksi bahwa seseorang yang mendapat hadiah akan senang dan gembira. Anda bisa membantu si Anak menemukan perasaannya dengan selalu bertanya. 

Contohnya ketika dia makan kue kesukaannya lalu anda bertanya “Apakah rasanya enak? Dan membuat bahagia?” atau ketika anak anda terlihat murung, anda harus bertanya agar ia bisa meluapkan keluh kesah kepada anda. dengan begitu anak akan memahami perasaan demi perasaan yang anda ajarkan secara halus. Perhatian yang anda berikan sangatlah penting untuk perasaan si anak. Karena dalam tahap ini si anak sangat bingung dengan apa yang ia rasakan. Sehingga dia mulai berontak dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Tugas anda adalah dengan menenangkan nya. Tidak perlu dipaksa. Karena itu malah memperburuk keadaan. Karena ketika anda menasehati anak anda dan ia sedang menangis atau berteriak teriak, maka dapat dipastikan ia tidak mendengar apa yang anda katakan.

Mengatasi Ketakutan

Meskipun anak telah mempunyai imajinasi yang hidup, ia semakin mampu membedakan antara khayalan dan yang nyata. Dengan demikian, perasaan takut nya dengan sesuatu akan semakin tampak. Misalnya anak cenderung takut terhadap binatang. Seperti anjing dan ular. Dan hal-hal aneh yang belum diketahuinya. Lima tahun adalah usia yang wajar untuk mengalami ketakutan. Anak perempuan cenderung memperlihatkan rasa takutnya daripada anak laki-laki. Meskipun belum diketahui apa penyebabnya. Hal yang ditakuti anak mungkin tidak menakutkan bagi anda. 

Namun, hargailah bahwa hal ini sungguh sulit baginya. Hindari berkata padanya “jangan bersikap bodoh!” karena itu akan membuat nya sedih. Tanggapilah ketakutan anak anda dengan menghiburnya. Rasa takutnya memang kadang menjengkelkan, misalnya ketika kami sekeluarga akan piknik ke taman, tapi dia tidak mau karena merasa ta kut jika bertemu anjing disana. Ambillah pendekatan lembut dan bertahap. Membantu anak menghadapi rasa takutnya memang tidak mudah. Namun cobalah untuk mengenalkan binatang. 

Contohnya untuk mengajaknya pergi ke kebun binatang yang mempunyai berbagai macam binatang dari mulai yang jinak hingga yang membahayakan. Disitu anak akan belajar bahwa memang ada binatang jinak yang aman untuk didekati dan binatang membahayakan yang harus dihindari. Jika ia masih takut terhadap anjing, ambil pendekatan secara halus dan menujukkan bahwa anjing tidak akan menggigit bila kita tidak mengganggunya. Tanamkan pada anak sikap berani secara halus dan bertahap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun