Sering kita mendengar kata pepatah "Tak Kenal maka Tak Sayang", hal ini sesuai dengan kegiatan yang diadakan oleh para mahasiswa KKM kelompok 95 UIN Malang yang bekerja sama dengan teman-teman dari IPNU-IPPNU di dusun Jajang desa Sumberejo-Poncokusumo untuk saling mengenal dan memupuk keakraban satu sama lain. Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling berinteraksi, kegiatan malam keakraban atau yang biasa disebut dengan 'Makrab' ini menjadi salah satu kegiatan menarik yang kelompok KKM 95 adakan sebagai wadah untuk menjembatani hubungan antara anggota kelompok KKM 95 dengan teman-teman dari IPNU-IPPNU.
Berawal dari pertemuan bersama salah satu pembina organisasi tersebut hingga beliau memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk menjalin silaturahmi dengan IPNU-IPPNU, kemudian tercetuslah ide untuk menambah keakraban di antara keduanya dengan mengadakan kegiatan Makrab yang bertepatan juga dengan malam tahun baru 2024.
Kegiatan yang diadakan di malam tahun baru ini telah dipersiapkan jauh-jauh hari, dimulai dari diadakannya rapat kelompok KKM 95 dan rapat gabungan hingga melakukan penentuan tempat pelaksanaan yaitu di halaman madrasah ibtidaiyah, kegiatan yang dilakukan saat acara yaitu pembacaan sholawat; nobar; dan bakar jagung, perincian beberapa barang yang dibutuhkan, hingga mengumpulkan barang sedikit demi sedikit sampai terkumpul semua. Tentunya para mahasiswa tidak sendiri, sebagian barang dan bantuan lain juga didapatkan dari teman-teman IPNU-IPPNU dan warga setempat untuk melengkapi kebutuhan yang ada.
Kemudian pada hari Ahad, 31 Desember 2023 para mahasiswa mulai melengkapi bahan-bahan untuk bakar jagung di malam tahun baru dan bersih-bersih halaman madrasah ibtidaiyah yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan Makrab, yang juga kebetulan letaknya bersebelahan dengan Posko Putri. Sore hari, teman-teman IPNU-IPPNU mulai berdatangan membantu para mahasiswa mempersiapkan alat-alat yang akan dipakai di malam hari.
Meskipun hal yang tidak terduga terjadi di dusun Jajang karena hujan deras terjadi saat malam menjelang dimulainya acara, hal itu tak menyurutkan semangat pemuda-pemudi untuk melaksanakan kegiatan Makrab, mereka sudah mempersiapkan opsi lain sebagai cadangan dengan dilakukannya beberapa kegiatan di dalam salah satu ruang kelas madrasah yang sebelumnya sudah mendapatkan izin dari kepala sekolah untuk digunakan.
Ditemani dengan sejumlah cemilan dan minuman yang telah disiapkan, tentunya menjadi pelengkap dalam kegiatan nobar ini. Tentu kita semua tahu, suasana yang terjadi di dalam kelas tersebut ketika film telah diputar. Atmosfer di dalam kelas yang cukup menegangkan, suara teriakan akibat hantu yang muncul, ada yang bersembunyi dibalik punggung temannya, hingga kejahilan-kejahilan yang dilakukan beberapa orang. Dari semua yang terjadi itu bisa kita lihat bahwa nobar dapat menjadi peluang pemuda-pemudi untuk menambah keakraban satu sama lain.
Dilain mempersiapkan acara bakar jagung, semua yang hadir langsung menyambut tahun baru dengan meriah dan penuh kebahagiaan menggunakan beberapa kembang api yang telah disiapkan ketika waktu telah memasuki pukul 00.00 WIB, kemudian semua pemuda-pemudi kembali melanjutkan kegiatan bakar jagung. Beberapa orang juga ikut memeriahkan acara dengan bernyanyi dan berjoget salah satu tarian budaya yang eksis di dusun Jajang yaitu bantengan, obrolan-obrolan ringan dengan beberapa candaan pun tak luput dari suasana penuh kebahagiaan tersebut.
Waktu demi waktu telah terlewati, acara bakar jagung pun telah usai. Di pagi hari yang masih terlihat gelap, para pemuda-pemudi mulai saling membantu membersihkan dan membereskan beberapa barang yang sudah digunakan saat acara Makrab dan penyambutan tahun baru, setelah itu mereka mulai berpamitan untuk kembali ke kediaman masing-masing meninggalkan kenangan penuh kebahagiaan dan hubungan yang baik di antara kedua kelompok pemuda-pemudi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
