Mohon tunggu...
Fadia RoseHanafiah
Fadia RoseHanafiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Binawan

Hobi : Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Virus Hepatitis B Terhadap Ibu Hamil

11 Desember 2022   21:21 Diperbarui: 11 Desember 2022   21:44 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Seperti yang kita kenal virus hepatitis sangat berbahaya bagi kita terutama bagi ibu hamil. Virus hepatitis sendiri adalah penyakit yang menyerang organ hati. Virus ini terdiri dari beberapa golongan yakni hepatitis A,B,C,D, dan E. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang hepatitis B. Hepatitis B bisa bersifat akut, tetapi tidak jarang penyakit ini berubah menjadi kronis dan parah. Dalam kasus hepatitis B akut, pasien biasanya sembuh setelah pengobatan yang memadai. Hepatitis akut yang lebih tua tidak lebih dari 6 bulan. Sedangkan jika penyakit ini menetap lebih dari 6 bulan, berarti sudah memasuki stadium kronis yang memerlukan penanganan lebih lanjut sebelum hati mengalami kerusakan yang parah.

   Ketika hati mengalami masalah, tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Gangguan yang dapat terjadi dengan penyakit hati antara lain penumpukan racun atau produk limbah dalam tubuh, penumpukan lemak, kehilangan energi dan kerentanan terhadap penyakit. Pada ibu hamil, hepatitis akan mengalami peningkatan risiko kematian ibu dan bayi akibat perdarahan gagal hati. Ibu hamil merupakan kelompok yang berisiko terkena infeksi oportunistik dan virus karena penurunan aktivitas sel-T (Sinclair, 2010) Majelis Kesehatan Dunia (WHA) melalui program Global Health Sector Strategy (GHSS) (2016-2021) menuju dunia yang bebas infeksi virus hepatitis pada tahun 2030 dengan melaksanakan program pencegahan penularan Bayi HBV pada 90% wanita hamil (Organisasi Kesehatan Dunia, 2019). Amerika Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi (ACOG) merekomendasikan skrining wanita untuk HBV kehamilan karena risiko penularan vertikal (70-90%) pada ibu hamil HBeAg-positif karena HBV melintasi plasenta dan menginduksi toleransi sel-T dalam rahim. semakin tinggi ketinggiannya Kadar DNA HBV serum juga membawa risiko infeksi HBV dalam rahim melalui sirkulasi plasenta (Borgia, Carleo, Gaeta dan Gentile, 2012). HBV dapat menular ke ibu hamil melalui cairan tubuh seperti darah yang terkontaminasi tindakan transfusi ditemukan terkait dengan tingkat infeksi HBV di 33 wanita hamil memiliki risiko 12,59 kali lebih tinggi terkena hepatosit invasif granulomatosa Denmark (Noubiap, Nansseu, Ndoula, & Bigna, 2015). HBV juga hadir dalam air liur dan air mata, air mani, dan lendir vagina menginfeksi inang secara horizontal melalui kulit dan kerusakan mukosa yang disebabkan oleh aktivitas seksual (Franco et al., 2012).

   Menurut peneliti, usia kehamilan tidak berhubungan langsung dengan infeksi virus hepatitis B, namun semakin lama ibu terdeteksi Semakin besar dampaknya terhadap kehamilan dan penularan virus hepatitis B. Usia berisiko penyakit pada wanita hamil adalah antara 16 dan 40, ini adalah periode hidup rentan terhadap infeksi melalui aktivitas seksual dan siklus reproduksi akibat HBV juga ditemukan dalam air liur, air mata, air mani dan lendir vagina yang akan menginfeksi inang horizontal melintasi kulit yang terkena dan selaput lendir (Franco et al., 2012). S  Semakin dini diketahui, semakin rendah kemungkinan penularannya ke janin. Status gizi dinilai berdasarkan nilai IMT yang merupakan faktor penting penentu respon kekebalan. Studi epidemiologis dan klinis menunjukkan bahwa kekurangan gizi berkurang respon imun dan peningkatan risiko infeksi. IMT seseorang, terutama ibu hamil tentunya akan mempengaruhi imunitas atau kekebalan, dengan kekebalan tidak sempurna, reaksi kemungkinan besar terjadi Ketika tubuh terinfeksi virus, maka kemampuan pertahanannya akan melemah dan mudah diserang oleh virus tersebut.

Hari hepatitis sedunia : 28 Juli by Baruch Samuel Blumberg

KESIMPULAN

Hepatitis B sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya karena bisa berdampak pada kematian. Hal yang bisa mempengaruhi adalah lewat air liur, air mata, air mani, lendir vagina, aktivitas seksual, dan status gizi. Pencegahannya bisa dilakukan dengan skrining pada ibu hamil agar terdeteksi sejak dini sehingga angka penularan nantinya menjadi rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Yuliana, & Melyani. (2020). Analisis Determinan Faktor Risiko Kejadian Infeksi Virus Hepatitis B pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah, 09(2), 104--114. https://doi.org/10.12345/jikp.v9i02.194

FADIA ROSE HANAFIAH

UNIVERSITAS BINAWAN


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun