Mohon tunggu...
Fadhza NabilaNajwa
Fadhza NabilaNajwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Sedang berkelana melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Nctzen Indonesia Bersatu untuk Menyuarakan Boikot Produk Kolaborasi Starbucks

22 Juni 2024   22:57 Diperbarui: 22 Juni 2024   22:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kita semua tahu apa yang terjadi di Palestina. Dimulai dari genjatan senjata, serangan udara, pengeboman tempat tinggal, pengungsian, bahkan juga membombardir rumah sakit yang mereka gunakan untuk menyelamatkan warga Palestina. Selain itu, tindakan genosida juga membuat perasaan netizen sangat sedih. Ditambah video yang tersebar di platform media X membuat netizen sangat amat marah. Videonya berisi pemenggalan kepala bayi, pengeboman yang tidak ada hentinya, dan pembakaran pada orang dewasa. Setelah menonton video tersebut, bagaimana bisa kita menyebut mereka sebagai manusia? Lalu, hal yang dilakukan oleh semua orang adalah menyerukan tagar ALL EYES ON RAFAH di berbagai media sosial seperti X dan Instagram.

Saat video tersebut beredar, para NCTzen (nama penggemar untuk grup Neo Culture Technology biasa disingkat dengan NCT) dibuat kaget akan adanya postingan dari akun @starbuckskorea. Akun tersebut memposting sebuah reels yang menayangkan video tentang kolaborasi antara Starbucks dengan grup NCT. Mengapa kolaborasi tersebut membuat para kpopers kaget? Hal tersebut dikarenakan produk Starbucks memang sedang diboikot. Meskipun Starbucks tidak pernah membuat pernyataan publik yang eksplisit untuk mendukung zionis israel, akan tetapi politisi perusahaan tersebut terus mendukung genosida israel yang telah terungkap di berbagai media.

#_

#SM__

#SM_BOYCOTT_GENOCIDE

@SMTOWNGLOBAL @SMTOWN_Idn @NCTsmtown

Templat di atas artinya adalah Starbucks, Starbucks mendukung dan mendanai genosida di Palestina dan sijeuni (kata lain dari NCTzen) tidak ingin NCT dikaitkan dengan merek yang mendukung genosida!  Hal yang dilakukan para NCTzen, yaitu membuat templat tersebut dengan membuat tagar seperti di atas dan menandai akun agensi SM Entertainment dan NCT. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah lokasi akun kita ke negara korea atau menggunakan virtual private network (pvn) korea, mengirim tagar tersebut sebanyak-banyaknya pada komen base/menfess yang ada, berhenti berlangganan kanal YouTube NCT, dan juga berhenti mengikuti akun yang berkaitan dengan NCT bahkan para idolnya juga di unfollow. Kita bisa melihat bagaimana solid dan totalitasnya persatuan NCTzen untuk melancarkan aksi tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bisa trending dan dilihat baik oleh agensi maupun idol NCT.

Harapan tersebut telah menjadi kenyataan. Setelah banyak waktu yang dihabiskan oleh NCTzen untuk menaikkan tagar, akhirnya aksi tersebut membuahkan hasil. Lee Taeyong sebagai leader NCT membuat story Instagram dengan tulisan Boycott latar belakang warna hitam. Anggota dari WayV bernama winwin juga menulis caption di postingannya dengan emoji 'semangka' yang dimaknai penggemar adalah negara Palestina. Selain itu, member NCT bernama Hwang Renjun juga membuat story Instagram dengan tulisan peace diapit emoji love dan tiga emoji, yaitu kopi, hati retak, dan tanda silang. Hal tersebut sangat memengaruhi opini publik karena aksi ini mulai dibicarakan di Korea dan Jepang. Bahkan, penggemar di China langsung mengumpulkan donasi ke Palestina.

Para penggemar sangat mengapresiasi idol yang berani untuk menyuarakan apa yang sedang digencar-gencarkan. Karena tidak semua orang dapat melakukannya, pasti sebelum melakukannya banyak pertimbangan dan risiko yang harus dihadapi. Baru-baru ini, NCTzen Humanity juga mengirimkan Truck Protest ke depan gedung SM Entertaiment di Korea Selatan dan juga mengelilingi Starbucks yang di Korea Selatan. Aksi yang para penggemar lakukan tidak akan berhenti sampai agensi menarik kolaborasi tersebut. Para penggemar berharap agensi dapat membuat keputusan yang tepat untuk menanggapi isu yang sedang ramai dibicarakan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun