Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Menghadapi Jiwa Remaja yang Tak Mau Mengalah dan Tak Mau Kalah

1 April 2018   09:48 Diperbarui: 1 April 2018   10:00 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebab, remaja akan sangat mudah tersinggung jika pendapatnya tidak digubris atau bahkan diabaikan dalam suatu forum pembicaraan. Oleh karena itu, cara kita berbicara terhadap remja harus sangat diatur, dijaga, dan disesuaikan dnegan karakter si remaja tersebut.

Menghargai setiap pendapat remaja tersebut

Setiap orang pastilah ingin pendapatnya dihargai, oleh sebab itu jika ada seseorang mengutarakan pendapatnya, alangkah baiknya kita menghargai setiap apa yang sampaikan, tidak menyela ataupun mematahkan.

Sesama remaja juga pasti ingin saling dihargai, maka jangan mengacuhkan dan tidak menghargai orang lain, jika kita ingin dihargai oleh orang lain.

Menolak pendapat yang kurang cocok dengan kata kata yang tidak menyinggung hati si remaja

Cara menolak pendapat yang kurang relevan, tidak langsung dipatahkan begitu saja. Melainkan dengan kata kata halus di awalan sebelum akhirnya menyatakan ketidak setujuan. Dalam penyampaian ketidak setujuan, juga jangan langsung tertuju pada kata tidak setuju, melainkan  dengan kata kata lain seperti "sudah benar, namun alangkah lebuh baiknya.." .

Tetap bersikap baik, dan tidak menunjukan gelagat yang menunjukan ketidak setujuan terhadap pendapat si remaja

Gerak gerik dan mimik yang muncul dalam sebuah pembicaraan juga menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi seseorang. Gelagat yang kita tunjukan harus tetap dijaga, jangan sampai terjadi salah paham hanya karena ekspresi wajah yang tidak mengenakan.

Dalam dunia remaja, ekspresi wajah saja dapat menjadi alur pembicaraan panjang, terutama bagi kaum wanita. Maka harus dijaga benar bagaimana cara kita berbicara kepada orang lain, a gerak gerik dan mimik harus disesuaikan dengan kondisi yang ada, tetapi tetap tidak menimbulkan kesalahpahaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun