Mohon tunggu...
Fadhly Syauqy Syahidan
Fadhly Syauqy Syahidan Mohon Tunggu... Mahasiswa - 11230511000092, Mahasiswa semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Semoga) hobi membaca dan menulis isu-isu yang baru terjadi terutama isu politik, entertainment dan konflik yang terjadi di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Yuk, Pahami Lebih dalam Retorika Komunikasi Nonverbal

4 Juni 2024   15:50 Diperbarui: 4 Juni 2024   16:49 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin & Fadhly Syauqy Syahidan
Dosen dan Mahasiswa Retorika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ilmu retorika komunikasi verbal dan nonverbal sangat dipengaruhi oleh berbagai situasi dan kondisi. Pertama, kepada siapa komunikator berbicara.

Kedua, untuk tujuan apa komunikator mengirim pesan. Ketiga, dalam situasi bagaimana komunikator berbicara. Keempat, apa konteks yang dibicarakan.

Kelima, kepada komunikan yang seperti apa yang dimaksud komunikator beretorika. Keenam, media apa yang digunakan oleh komunikator. Apakah media tradisional, konvensional, atau media baru. Ketujuh, dalam acara apa proses komunikasi berlangsung.

Jika kita lihat dari media yang digunakan, komunikasi nonverbal dapat dibagi dua. Pertama, komunikasi tatap muka. Pada komunikasi tatap muka berbagai pihak yang terlibat dapat memahami ekspresi tubuh dan wajah lawan bicaranya, sebagai pengganti komunikasi verbal.

Begitu juga kontak mata, baik melotot, memejamkannya, memutar ke kiri dan ke kanan, serta mengerlingkan mata memiliki makna sendiri sebagai pengganti komunikasi verbal. Semua ini menununjukkan komunikasi verbal yang dikemas tanpa berkata-kata namun dapat dipahami.

Komunikasi nonverbal juga dapat menggunakan interaksi tubuh, baik bahasa tubuh maupun gerak tubuh. Dalam konteks ini bahasa tubuh adalah bahasa yang menggunakan gerakan anggota tubuh sebagai sarana mengungkapkan pikiran dan perasaan. Bahasa tubuh dapat menggunakan isyarat dan gerakan anggota badan.

Dalam proses komunikasi gerakan tubuh berbeda bahasa tubuh. Gerakan tubuh terjadi begitu saja tanpa sadar dan tanpa diinginkan namun terjadi tanpa bisa dikontrol.

Kedua, komunikasi tatap maya atau komunikasi virtual yang dilakukan melalui internet. Saat ini dengan berkembang plarform media sosial , kmunikasi tatap maya sama banyaknya dengan komunikasi tatap muka. Belakangan komunikasi tatap muka disebut juga dengan komunikasi daring, sebagai lawan dari luring.

Dalam komunikasi tatap maya, pesan dan respons dapat disampaikan melalui komentar di ruang chat. Misalnya, untuk komunikasi tatap maya bebasis, pengirim pesan dan penerima pesan dapat memanfaatkan emoticon yang ada pada keyboard seperti koma, tanda hubung, dan tanda kurung. Pembicaraan komunikasi tatap maya akan dapat dtelusuri secara lebih lanjut, misalnya komunikasi tatap maya berbasis visual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun