Padang Panjang - Pada 11 September 2024, Tim Pengabdian Masyarakat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Padang (UNP), yang diketuai oleh Fadhli Ranuharja, melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk "Edukasi Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Perancangan Bahan Pembelajaran Sekolah Menengah Meningkatkan Kompetensi Guru" di SMAN 3 Padang Panjang. Program ini didanai oleh kampus melalui hibah PNBP UNP, dan berfokus pada pelatihan serta pemberian materi mengenai pemanfaatan teknologi AI untuk mendukung kinerja para guru dalam menyusun bahan ajar, strategi pembelajaran, serta rencana pelajaran yang lebih efektif. Sebelum program dimulai, tim pengabdi telah melakukan observasi dan koordinasi dengan pihak sekolah guna memastikan program berjalan lancar.
Sebanyak 20 guru SMAN 3 Padang Panjang menjadi peserta dalam kegiatan ini. Mereka diberikan pelatihan terkait aplikasi berbasis AI, seperti Education Copilot, Kahoot, dan Quizizz, yang dapat digunakan untuk membuat bahan pembelajaran interaktif dan menarik bagi siswa. Kepala SMAN 3 Padang Panjang, Lusi Hervina, S.Pd., M.Pd., selaku koordinator program, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan tuntutan zaman. "Program ini sangat membantu guru-guru dalam menyusun bahan ajar yang lebih kreatif dan interaktif, serta mempercepat proses perencanaan pembelajaran. Penggunaan teknologi, seperti AI, dapat menjadi solusi praktis dalam mengembangkan pendidikan yang lebih baik," ungkapnya. Diharapkan melalui program ini, para guru SMAN 3 Padang Panjang dapat meningkatkan kompetensinya dalam memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran, yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di era modern ini. Dengan adanya pelatihan seperti ini, UNP menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan melalui kolaborasi dengan sekolah-sekolah, mempersiapkan guru dan tenaga pendidik yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan zaman.
Tim pengabdi dari LPPM UNP juga berharap bahwa program semacam ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam mengadopsi teknologi terkini untuk mendukung proses pembelajaran. Ketua tim, Fadhli Ranuharja, menyampaikan bahwa pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) di bidang pendidikan bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan yang mendesak. “Melalui teknologi seperti AI, guru bisa lebih fokus pada pengembangan materi pembelajaran yang kreatif dan analisis mendalam terhadap kebutuhan siswa, sementara pekerjaan administratif dapat terbantu oleh alat-alat berbasis AI,” jelasnya.
Selama pelatihan, para guru dilatih secara langsung menggunakan aplikasi Education Copilot untuk menyusun rencana pelajaran yang personalisasi dan berbasis data. Selain itu, platform Kahoot dan Quizizz digunakan sebagai contoh bagaimana guru bisa membuat kuis interaktif yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga efektif dalam mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Program ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif, di mana para guru diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai tantangan serta peluang penggunaan AI dalam pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
