Mohon tunggu...
Fadhli Muhaimin Ishaq
Fadhli Muhaimin Ishaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Menulislah Maka Kau Abadi"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dilema Tahun Baru antara Resolusi dan Refleksi

18 Januari 2023   20:40 Diperbarui: 19 Januari 2023   02:07 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memanfaatkan moment pergantian tahun selalu diwarnai dengan harapan, goals, dan tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Dengan adanya wacana ini seseorang secara tidak sadar akan memperbaharui diri ke arah yang lebih positif di tahun baru.

Tenggelam dihantui dengan masa lalu hingga merasa bingung akan nasib masa depan adalah hal yang biasa terjadi di akhir tahun. Bak berada dalam suatu persimpangan dilema yang tak kunjung melihat ujung jalannya,  begitu pula yang kita rasakan saat momentum pergantian tahun, terjebak akan bayang bayang masa lalu dituntut untuk lari dari zona nyaman hingga terjebak di angan angan masa depan. Bagi Sebagian orang, akhir tahun selalu dimanfaatkan sebagai moment untuk merefleksikan diri dan berdamai dengan diri sendiri merenungi hal hal apa saja yang telah kita lalui di sepanjang tahun , apakah baik? atau apakah bermanfaat? Apakah hari hari yang kita jalani berhasil? Atau mengalami kegagalan?

Sebagian yang lain memaknakan tahun baru  sebagai sebuah spirit harapan baru yang akrab kita dengar dengan resolusi. Resolusi tidak hanya sebatas simbolisme memperingati tahun baru, akan tetapi juga merayakan pengembangan diri secara positif.

Dalam konteks manajemen modern refleksi diartikan sebagai evaluasi atau umpan balik yang bersifat penilaian perbaikan dapat dikatakan refleksi merupakan suatu perenungan diri tehadap apa yang telah dilalui. 

Resolusi sendiri juga dapat dimaknakan sebagai harapan dan apa yang harus dilakukan kedua istilah ini tidak asing terdengar ketika kita mengalami momentum pergantian tahun.

Trend  kalangan generasi muda sekarang atau akrab kita sapa dengan generasi Z di momentum akhir tahun ini berandai berharap semoga di tahun yang kedepan menjadi tahun yang baik , apa yang tidak tercapai di tahun ini tercapai di tahun akan datang , hingga ada sebutan di akhir tahun “orang berdoa dan berharap kepada tahun bukan kepada tuhan”ini adalah suatu gurauan yang sebenarnya memiliki makna yang dalam bagi kita semua . Tidak sedikit pula yang membuat resolusi atau target goals yang akan di penuhi tapi hanya sekedar sebatas bahan postingan media sosial belaka. Adanya sebuah resolusi sebenarnya sangat penting bagi kalangan generasi muda untuk sebagai bahan acuan , target goals yang akan kita penuhi tentunya di masa yang akan datang bukan hanya sebatas kertas atau angan angan belaka hanya sebatas ditulis tapi cenderung tidak di realisasikan Cuma sekedar mengikuti trend akhir tahun lalu menjadi bahan postingan media sosial.

Generasi z atau anak muda sudah seyogyanya benar benar memaknai momentum pergantian tahun ini dengan benar benar tenggelam dalam lautan refleksi diri , merenung tentang apa yang telah dikerjakan  dari A hingga Z tanpa mengeluh disetiapnya, tidak sedikit dari kita selalu mempertanyakan tentang kenapa kita gagal? Kenapa tidak tercapai? Kenapa seperti itu? Hingga parahnya terlarut larut dalam kesedihan masa lalu. Kita terlalu banyak berdrama, sudah cukup rasanya kita mempertanyakan hal hal seperti itu , bukan lagi berbicara tentang apa, siapa, dimana, mengapa , tapi sudah saatnya kita berbicara tentang bagaimana .bagaiman aku merubahnya? 

Bagaimana aku bisa lebih baik . hal inilah yang  seharusnya benar benar kita niatkan bukan sekedar ditulis  sebagai resolusi di momentum pergantian tahun mulai dari goals , target,dan action plan, sampai strategi untuk mencapainya tanpa menjadi wacana .

Tentunya hal ini bisa dilakukan jika kita benar benar bersungguh sunguh dalam  melihat kegagalan di belakang dan berupaya melihat kesuksesan di depan  mulai memaafkan diri sendiri tidak terjebak lagi dengan masa lalu dan tidak menjadi dilema masa depan

Mari benahi diri dan memulai merealisasikan semuanya dengan semangat yang baru seiring dengan adanya tahun baru. Sudah usai bagi kita untuk terlarut sedih dari masa lalu mari keluar dari zona nyaman dan menghadapi masa depan dengan baik, semoga hal positif selalu menyertai di tahun 2023 ini.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun