Seorang sahabat saya pernah berkata bahwa menulis itu sangatlah mudah, tinggal ambil pulpen/pensil dan kertas lalu mulai dengan apa yang difikirkan. Bahkan di jaman yang serba "android" ini, menulis tak perlu lagi direpotkan dengan alat tulis dan kertas. Tinggal buka aplikasi dan mulai mengetik.
Sumber gambar: http://www.wordnerdcopy.com
+PROLOG
Berbicara soal menulis, pengalaman saya dalam menulis memang terbilang sudah cukup lama. Sekitar 18 tahun lamanya! Seingat saya, saya sudah menelurkan tulisan pertama saya saat umur saya menginjak 5 (lima) tahun. Tepatnya saat saya menempuh pendidikan di Taman Kanak-Kanak.
Ya, memang saya akui menulis itu sangatlah mudah. Bahkan anak Taman Kanak-Kanak pun sudah bisa menulis. Tapi membuat tulisan yang berkualitas, menginspiratif, dan menyenangkan saat dibaca oleh banyak orang?
Jujur saya rasa jawabannya pasti beragam. Bagi yang dianugrahi bakat menulis, mungkin menulis sama seperti membuat telor ceplok. Mudah! Tapi buat saya yang "hanya" mengenyam pendidikan arsitektur, yang notabene tidak memperdalam ilmu tulis-menulis, hal ini lumayan sulit. Buktinya saat saya memutuskan untuk membuat tulisan pertama saya sebagai ucapan perkenalan kepada warga Kompasiana, saya harus bolak-balik pencet tombol "backspace" hanya untuk menentukan "judul yang pas" untuk tulisan pertama saya.
Setelah satu jam saya berfikir, akhirnya saya memutuskan untuk menulis...
ARSITEK(TUR) SENDAL JEPIT
Â
Arsitek(tur) Sendal Jepit? Apa hubungannya antara "sendal jepit" dengan arsitektur?
Mengenal Arsitek(tur)
Apa yang ada dibenak anda saat pertama kali mendengar kata arsitektur? Desain rumah minimalis, desain cafe dengan tema skandinavia, taman tematik, atau desain bangunan yang lainnya?