Otoritas Moneter Singapura (MAS), regulator keuangan utama negara-kota, telah menilai nilai mekanisme pengaturan stablecoin. Pedoman saat ini berfokus pada masalah know-your-customer (KYC) dan anti-pencucian uang (AML) dan tidak mencerminkan risiko spesifik yang dihadapi stablecoin.
Di sebagian besar balasannya, pejabat tersebut mengungkapkan rencana MAS saat ini untuk stablecoin. Dia menyatakan bahwa MAS secara aktif meninjau pendekatannya terhadap regulasi stablecoin, mengingat kerangka kerja yang ada di mana stablecoin, bersama dengan cryptocurrency lainnya, dianggap sebagai token pembayaran digital.digital (DPT), tidak termasuk risiko spesifik.
Ini harus fokus pada aspek-aspek seperti manajemen cadangan yang diperlukan dan stabilitas kepemilikan. Sebagai tanggapan yang gigih, MAS bermaksud untuk berkonsultasi dengan publik tentang kemungkinan arah dalam beberapa bulan mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H