Mohon tunggu...
Fadhli Espece
Fadhli Espece Mohon Tunggu... Mahasiswa -

ERSTIFORISME #MasjidTraveller

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengenang 34 Tahun Buya Hamka

24 Juli 2015   09:13 Diperbarui: 24 Juli 2015   09:13 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

aku beruntung, dipertemukan dengan sajak yang bernyawa Ratih Sanggarwati.
sosok fenomenal Hamka masih mendapatkan ruang disela-sela hati yang bergejolak, entah, karena kasak-kusuknya negeri ini.
setelah 34 tahun kepergiannya, hingga kini Hamka masih menjadi idola para agent of change dalam bersinergi, bahu-membahu mencerdaskan ummat
dulu Tuhan memanggilnya juga pada hari Jumat
mari kita hayati dengan seksama betapa hidup ini butuh perjuangan. berdarah-darah, bernanah-nanah, juga bermandikan air mata.

Andai Kau Masih Ada, Buya

Andai kau masih ada, Buya
kau akan gembira melihat Al-Azhar telah bertabur
di seluruh Nusantara
menyemai pendidikan dan mendidik anak-anak para ibu
yang tak punya waktu

Andai kau masih ada, Buya
kau kan bersedih melihat para ibu itu tak mau mengajarkan
jangankan mengaji, Buya
mengajarkan sopan santun saja mereka tak mampu
oh bukan Buya, bukan tak mampu, tapi mereka tak mau

Andai kau masih ada, Buya
kau akan tertawa melihat betapa agama
telah menyelusup kerelung-relung jiwa muda di perkotaan
tidak hanya di surau atau madrasah layaknya kau remaja dahulu

Andai kau masih ada, Buya
kau pun akan menangis melihat betapa agama
tak merasuk dalam akhlak keseharian mereka
tak menjadi hiasan mata mereka dalam bacaan
tak menjadi hiasan bibir mereka dalam bercakap

Andai kau masih ada, Buya
kau akan bahagia melihat anak negeri ini berani berbicara
mengeluarkan pendapat yang dapat mengubah negara
tapi jua, Buya

Andai kau masih ada
maka kau akan merana melihat keberanian mereka
telah melangggar norma
tak bisa mereka seperti engkau...
yang berseberangan dengan penguasa tapi kau tetap menghargainya
dan kau tetap menjadi imam shalat jenazah ketika dia tiada
Ah Buya, betapa kami berharap andai kau masih ada, Buya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun