Mohon tunggu...
Fadhlan Hariri
Fadhlan Hariri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermain Bola dan Suka Menonton Konten Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Akidah dan Akhlak

8 November 2024   19:37 Diperbarui: 8 November 2024   21:17 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akidah dan akhlak dalam Islam memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mendukung. Ajaran islam dibagi dua bagian, yakni keyakinan dan perbuatan. Keyakinan itu dinamakan akidah, sedangkan perbuatan itu dinamakan akhlak. Akidah adalah keyakinan atau keimanan yang menjadi fondasi utama kehidupan seorang Muslim, seperti kepercayaan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan hari kiamat. Seorang yang memiliki akidah yang kokoh akan berusaha menyesuaikan perilakunya sesuai dengan ajaran-ajaran yang diimaninya, sehingga tercermin dalam akhlak yang baik.

Akhlak dalam pandangan Islam harus berpijak pada keimanan. Iman itu tidak cukup disimpan dalam hati saja, harus juga dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain bahwa untuk mempergunakan dan menjalankan bagian aqidah dan ibadah, perlu juga berpegang kuat dalam mewujudkan akhlak. Rasulullah SAW menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang terletak pada kesempurnaan dan kebaikan akhlaknya. Sabda beliau: "Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah mereka yang paling bagus akhlaknya". (HR. Muslim)

Ilustrasi Aqidah tanpa akhlak itu adalah sebatang pohon yang tidak dapat dijadikan tempat berlindung di saat kepanasan (pohon yang kering) dan tidak pula ada buahnya yang dapat dipetik. Sebaliknya akhlak tanpa aqidah itu merupakan layang-layang bagi benda yang tidak tetap, yang selalu bergerak (tidak terarah).

Dengan demikian, untuk melihat kuat dan lemahnya iman seseorang itu dapat diketahui melalui tingkah laku (akhlak) seseorang tersebut. Jika perbuatannya baik, pertanda seseorang mempunyai iman yang kuat dan jika perbuatan buruk, maka dapat dikatakan ia mempunyai iman yang lemah. Dengan kata lain bahwa iman yang kuat mewujudkan akhlak yang baik dan mulia, sedang iman yang lemah mewujudkan akhlak yang jahat dan buruk.

Penulis: Fadhlan Hariri dan Hamidullah Mahmud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun