Mohon tunggu...
Fazlul Rahman
Fazlul Rahman Mohon Tunggu... -

progressive and moderate moslem

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekilas tentang Perpustakaan Umum Boulder, US

19 Februari 2015   13:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:54 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14243015801704148881

Untuk detil apa dan bagaimana infrastruktur Boulder Public Library ini mungkin Anda bisa langsung ke link http://boulderlibrary.org/. Apa yang akan saya tuliskan disini hanyalah sekedar sharing pengalaman penulis sebagai pengunjung dan pengguna fasilitas perpustakaan yang jelas mencantumkan kata “Public” sebagai pembeda dari jenis perpustakaan yang lain.

Dua minggu terakhir saya senang sekali datang ke Boulder Public Library ini. Bukan hanya karena fasilitas dan suasana perpustakaan yang bagi saya “menyenangkan” untuk berlama-lama, tapi juga karena beberapa hal yang bagi saya unik yang saya temui di perpustakaan ini. Setidaknya, ada dua hal unik yang ingin saya share disini.

Pertama, “public.”

Sebagaimana yang saya katakan di atas, kata “public” di perpustakaan ini , menurut saya, menjadi pembeda dengan perpustakaan lain yang pernah saya datangi. (walaupun jumlah perpustakaan yang saya datangi selama hidup ini mungkin masih bisa di hitung dengan jari dua tangan). Berdasarkan observasi singkat selama saya mengunjungi perpustakaan ini (yang tentunya tanpa metode dan teori  pasti), perpustakaan ini tidak pernah sepi pengunjung. Paling tidak dari jam 9 pagi- 5sore (karena setelah jam 5 sore saya pulang).

Dan yang lebih menarik adalah tipe pengunjung.

Dari varian umur, perpustakaan ini menyediakan ruangan khusus yang nyaman tidak hanya bagi anak muda, orang  dewasa, tapi juga bagi anak-anak untuk “ngeperpus.” Bahkan ada beberapa event yang diselenggarakan khusus untuk anak-anak.  Oh iya, di perpustakaan ini juga banyak orang-orang tua (dan lanjut usia) yang datang untuk sekedar baca koran, browsing di komputer-komputer yang tersedia, ngobrol, duduk duduk santai di sofa sambil numpang ngecas hp, atau serius membaca buku.

Dari varian kelas sosial (tidak perlu sambil membayangkan teori-teori sosial Barat yang berat semisal Weber, Geertz, Marx, dll). Di perpustakaan ini, dari gembel (homeless people dengan tas-tas besar berisi perlengkapan survival), mahasiswa/i (dengan gaya santai duduk depan macbook air/pro dan ‘sok’ serius mikir sambil numpang wifi gratisan), hingga orang-orang berdasi rapih (entah numpang lewat, numpang ngeprint/fotocopy, atau memang cari referensi) turut mewarnai suasana perpustakaan yang tetap “hening dan khidmat.”

Kedua, akses.

Kemudahan mendapatkan kartu member mungkin sama mudahnya ya dengan beberapa perpustakaan lain. Tapi mungkin yang menyediakan gantungan kunci berisi barkode member untuk melakukan transaksi peminjaman menjadi hal baru bagi saya.

Yang lebih penting dari itu, akses menggunakan fasilitas, mencari meminjam buku secara mandiri (self check out), memperpanjang peminjaman melalui website tanpa harus datang ke perpus, mengembalikan buku di “drop box” perpustakaan yang ada di lokasi yang berbeda, bagi saya sedikit memanjakan saya sebagai pengunjung. Untuk masalah koleksi yang bisa diakses, silakan langsung tanya ke librariannya. (Tapi yang pasti saya dapat film NIKITA lengkap 3 volume di sini, mantaf!)

Masih terkait akses, ini mengenai librarian (orang/pegawai perpustakaan, atau apa ya yang pas?) Masalah keramahan, ya mungkin sama ya dengan di beberapa perpustakaan lain (kecuali di PU UIN Jakarta tuh, mbak-mbak yang jagainnya jutek banget!). Dalam hal willing to help yang mungkin berbeda. Librarian di sini, pengalaman di perpustakaan Norlin Library UC Boulder, tidak sekedar “penjaga buku,” tapi mereka merupakan salah satu formasi penting bagi perpustakaan. Ini baru saya rasakan di sini (atau mungkin saya yang kurang berinteraksi dengan librarian di Indonesia). Ada satu meja yang disebut “research desk” dengan seorang librarian penunggu meja yang akan dengan senang hati mencarikan buku-buku yang kita cari di “bunker” berisi buku-buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun