Pemanasan global atau dikenal dengan global warming merupakan fenomena global, dimana radiasi sinar infra merah terperangkap di atmosfer, sehingga rata-rata suhu udara dan air di dekat permukaan tanah mengalami peningkatan. menyebabkan peningkatan suhu udara dan air dekat permukaan Bumi. Hal ini dikarenakan oleh efek rumah kaca yang terjadi karena peningkatan emisi gas, seperti karbon dioksida, metana, dinitro oksida, dan CFC, yang menyimpan energi matahari di atmosfer Bumi. Akibatnya, suhu rata-rata Bumi terus meningkat.
Kenaikan suhu menyebabkan naiknya permukaan air laut yang berdampak bagi kepulauan Indonesia. Salah satu kota yang terdampak adalah Kota Bandung. Melansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada tahun 1975 hingga 2021, suhu udara rata-rata tahunan Bandung mengalami perubahan yang signifikan, hingga puncak tertinggi pada tahun 2020 dengan angka 23,8℃. Namun, pandemi membuat suhu udara rata-rata menurun hingga 0.4℃ karena mobilitas transportasi masyarakat cenderung berkurang.
Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang dilewati oleh garis khatulistiwa dan memiliki suhu rata-rata hingga 30℃. Salah satu faktor yang mempengaruhi suhu di suatu wilayah adalah radiasi matahari. Radiasi diserap dan dipantulkan ke dalam bangunan, sehingga menciptakan panas dalam ruang yang dapat mempengaruhi kenyamanan termal. Teknologi pasif berupa bukaan dan ventilasi, serta material reflektif yang melapisi atap adalah upaya untuk memperoleh kenyamanan tersebut. Salah satu material reflektif atap adalah cat reflektif BeCool yang dapat menurunkan suhu ruangan dengan memantulkan sebagian radiasi matahari, membantu mendinginkan bangunan secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan cat reflektif surya BeCool terhadap penurunan suhu ruang dan kenyamanan termal pada bangunan publik studi kasus Masjid Al-Barkah, Gegerkalong.
Tahun ini mahasiswa UPI telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Rekognisi melalui Program MBKM, yang berkolaborasi dengan BeCool Indonesia melalui hibah Climateworks Foundation, USA. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Rekognisi merupakan pengakuan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai pengganti KKN Tematik di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kegiatan MBKM diikuti oleh 14 Universitas dengan peserta 247 mahasiswa dan 20 dosen pembimbing selama kurang lebih 12 minggu. Pada 6 minggu pertama, peserta dibekali dengan pematerian yang dipaparkan oleh beragam narasumber dan dilanjutkan dengan kegiatan edukasi lapangan berupa eksekusi hasil pematerian melalui kegiatan penelitian selama 6 minggu terakhir. Program ini berfokus pada Mitigasi Pemanasan Global dengan tema “Aksi Kolaboratif Edukasi Perubahan Iklim”.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif komparatif, yakni melakukan perbandingan suhu permukaan sebelum dan sesudah dicat dengan cat reflektif surya, yang selanjutnya dihubungkan dengan ketercapaian kenyamanan termal pada Masjid Al-Barkah.
Data yang diperoleh terbagi menjadi 2 yaitu data primer diperoleh melalui pengukuran langsung terhadap objek penelitian berupa data kecepatan angin dan suhu, dan data sekunder diperoleh selain dari objek penelitian seperti buku/literatur, jurnal ilmiah, informasi web, dan blog.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, melakukan pengukuran iklim mikro dengan mengukur kecepatan angin menggunakan anemometer yang diletakkan di tiga titik di kawasan bangunan pengecatan, dan mengukur durasi pencahayaan sinar matahari bangunan di sekitar kawasan menggunakan chronolux (plugin SketchUp). Dari hasil pengukuran menggunakan anemometer tersebut, diperoleh data rata-rata kecepatan angin dan suhu di ketiga titik yaitu 2.4 m/s dan 27 °C.