Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kembali Out Side lagi. Menteri Agama yang sering dipanggil Gus Yaqut ini mengeluarkan pernyataan kontroversial di webinar memperingati Hari Santri yang diselenggarakan PBNU.
Gus Yaqut mengatakan  Kementerian Agama adalah "hadiah khusus" Negara untuk Nahdlatul Ulama (NU), bukan untuk Umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU.
"Ada yang mengatakan Kementerian Agama itu hadiah Negara untuk Umat Islam. Saya bantah, bukan! Kementerian Agama itu hadiah Negara untuk NU. Bukan untuk Umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU. Jadi wajar, kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang yang ada di Kementerian Agama karena memang hadiah untuk NU," kata Yaqut.
Pernyataan Gus Yaqut ini, tentu menjadi sangat kontroversial, bukankah Islam di Indonesia terdiri dari berbagai kelompok dan aliran?
Ada Muhamadiyah, Syiah, Khawarij dan juga dan kelompok lainnya. Jadi kalau kementerian Agama dikatakan hanya untuk Nahdatul Ulama (NU) Kita yang bukan NU harus dikemanakan? Menyenangkan hati MU boleh-boleh saja, tapi jangan membuat sakit hati atau emosi yang bukan NU.
Bukankah Nahdatul Ulama di Indonesia hanya 49,5%? Yang 51,5% lagi bukan dilindungi atau dibimbing Kementerian Agama Gus?
Tidak kali ini saja Yaqut Cholil Qoumas membuat kontroversi, menggeser hari besar Islam, mengucapkan Selamat Hari Raya Naw-Ruz 178 EB kepada umat Baha'i, tidak melarang buka Masjid tapi melarang  ibadah berjemaah dan pernyataan kontroversi lainnya.
Semoga ini adalah pernyataan kontroversi yang terakhir dari Yaqut Cholil Qoumas, karena beliau adalah seorang Menteri yang omongannya, diperhatiin banyak orang.
Jangan Out Side lagi ya gus!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H