DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melalui Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto menyebutkan Tim Bulutangkis Putera Indonesia berhasil meraih Thomas Cup (Piala Beregu Putra) karena energi positif Jokowi.
Hasto Kristiyanto juga Menyebutkan keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, dan keberhasilan di Olympiade  Tokyo memperlihatkan begitu besar perhatikan Presiden Joko Widodo untuk olahraga. Perhatian dari seorang Presiden inilah membuat para atlit percaya diri.
"Keberhasilan tim bulutangkis Indonesia tidak terlepas dari kepemimpinan Presiden Jokowi yang telah memberikan energi positif berupa rasa percaya diri sebagai bangsa yang besar," kata politikus asal Yogyakarta ini. Tentu sangat mengherankan peryataan politikus PDIP ini.
Yang berjuang di lapangan adalah Antony Ginting dan kawan-kawan, yang berkeringat di lapangan adalah Jonathan Christie dan kawan-kawan jadi dimana perannya Presiden Joko Widodo. Kalau ditanya jujur ke Antony Ginting dan kawan-kawan, apa mereka ingat Jokowi waktu bertanding? Jawabannya kemungkinan besar,"boro-boro ingat Pak Jokowi, nafas saja ngos-ngosan".
Kalau selama 17 tahun Indonesia selalu kalah di Thomas Cup, apa itu karena energi negatif Pak Jokowi?
Bukankah semua Tim Thomas kalau mau bertanding ke luar negeri selalu menghadap Presiden? Mengapa nama Jokowi saja disebut? Pak Harto kemana saja? Padahal waktu itu Indonesia benar-benar menguasai percaturan Bulutangkis putera dunia. Liem Swie King dan kawan-kawan waktu zaman Soeharto benar-benar raja Bulutangkis putera dunia.
Sedangkan di Olympiade Indonesia sudah punya tradisi emas Bulutangkis, jauh sebelum Presiden Joko Widodo memimpin Republik ini. Keberhasilan Liem Swie King dan kawan-kawan, bahkan Harmoko-pun sebut itu kebersihasilan para atlit bulutangkis, bukan keberhasilan Pak Harto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H