Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Genius?

9 Oktober 2021   05:00 Diperbarui: 9 Oktober 2021   05:06 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kishore Mahbubani, seorang Profesor dari National Unervisity Of Singapore (NUS) mengatakan Presiden Joko Widodo adalah seorang pemimpin yang genius.
Mantan Walikota Solo ini dikatakan Profesor Kishore Mahbubani mampu meredam perpecahan politik hingga meredakan kesenjangan sosial yang tinggi di Indonesia.
Dalam artikel berjudul 'The Genius of Jokowi' itu, Mahbubani bahkan menganggap Indonesia di tangan Jokowi menerapkan model pemerintahan yang baik (good governance) yang patut dipelajari seluruh dunia.
Mahbubani menyoroti momen ketika Jokowi tak ragu merangkul pesaingnya di Pilpres, Prabowo Subianto, untuk bergabung dalam kabinet pemerintahannya.
Mantan diplomat ini bahkan  menyebutkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Brazil Jair Bolsonaro tidak lebih baik dari Jokowi. Joe Biden dan Jair Bolsonaro dianggap belum mampu meredakan perpecahan sosial dan politik dalam negerinya (Amerika Serikat dan Brazil).
Profesor ini juga mengatakan Presiden Joko Widodo sedikit bicara dan banyak bekerja dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Kita sebagai masyarakat bawah tentu bingung dengan pernyataan Profesor dari NUS ini. Bagaimana mana kita tidak bingung kalau setiap harinya kita dijejali berita tentang kegagalan Jokowi, analisa dari Rizal Ramli, Refli Harun, Rocky Gerung dan para pengamat politik lainnya. Mereka menganggap Jokowi belum melaksanakan janji-janji kampanyenya. Janji-janji tersebut seperti Mobil Esemka, tidak akan berhutang, tidak akan impor, membeli kembali Indosat dan janji-janji lainnya.
Kita masyarakat biasa tentu tidak perduli siapa yang benar antara Profesor Singapore atau para pengamat politik di Indonesia. Yang kita pedulikan hanyalah bisa makan, bisa bekerja, mendapatkan pendidikan dan bisa hidup layak sebagai manusia.
Kalau semua itu bisa tercapai barulah bisa di katakan Jokowi genius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun