Peribahasa yang mengatakan makin tinggi pohon makin kencang angin berhembus tampaknya dialami oleh  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Beberapa hari yang lalu Anies Baswedan disebutkan Giring Ganesha (Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia) sebagai Pembohong! Tidak itu saja mantan vocalis Band Nidji ini menyebutkan Anies Baswedan jangan sampai memimpin Indonesia.
"Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata Giring Ganesha yang diunggah di Instagram PSI.
Banyak pengamat politik yang mengatakan pernyataan Giring Ganesha ini hanya untuk mencari panggung.
Padahal Giring sesungguhnya sudah punya panggung bersama rekan-rekannya di Band Nidji. Sudah punya panggung kok cari panggung bang? Itulah pertanyaan yang tepat diajukan kepada Giring Ganesha.Â
Sebagai grup band yang sudah cukup terkenal di Indonesia, panggung grup Band Nidji pastinya sudah dibayar mahal oleh produser. Kasihan rekan-rekan Giring Ganesha di grup band Nidji, harus mulai lagi dengan vocalis yang baru.
Tapi namanya juga manusia, tak puas dengan apa yang ada.
Giring Ganesha tega meninggalkan rekan-rekannya di grup band Nidji demi mencari panggung yang lain, yaitu panggung politik bersama Partai Solidaritas Indonesia.
Bahkan walaupun ekstabilitasnya masih jauh di bawah calon-calon lainnya, tapi Giring Ganesha tetap nekad mencalonkan diri menjadi calon Presiden di Pilpres 2024. Bayaknya pemilih muda yang pontensi menjadi alasan Giring Ganesha untuk maju ke pilpres 2024.Â
Untuk melihatkan kesungguhannya untuk maju pilpres 2024 Giring Ganesha telah minta izin pada Presiden Joko Widodo. Tetapi di panggung politik Giring Ganesha tidak tahu kalau ekstabilitasnya masih jauh di bawah, tidak seperti di panggung musik bersama rekan-rekannya grup band Nidji yang sudah diakui pengemar musik Indonesia.