Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial

Rakyat Disuruh Bayar Utang Luar Negeri?

10 September 2021   07:40 Diperbarui: 10 September 2021   08:30 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri Mulyani Menteri keuangan (Instagram.com/smindrawati)

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan utang luar Negeri Indonesia akan sanggup dibayar asalkan masyarakat Indonesia membayar pajak.

"Penerimaan negara kita merosot, oleh karena itu kita masih harus mengalami defisit dan berutang. Namun, kita yakin bisa membayar lagi apabila penerimaan pajak bisa dikumpulkan," kata Sri Mulyani, Rabu (25-08-2021).

Menurut Bendahara negara ini Meski penerimaan pajak turun, ia mengatakan negara tidak lantas diam saja untuk membantu masyarakat dan dunia usaha terdampak pandemi. Pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif pembayaran pajak maupun pajak ditanggung pemerintah.

Sebagai orang awam untuk urusan keuangan, pernyataan Sri Mulyani utang luar negeri  akan mampu dibayar asalkan

masyarakat Indonesia membayar pajak sama saja artinya masyarakat Indonesia disuruh membayar utang luar negeri

Apakah pemerintah sudah menyerah dengan utang luar negeri dan menyuruh rakyat membayarnya? Kalau benar analisa di atas, sungguh malang nasib masyarakat Indonesia harus membayar utang luar negeri dengan membayar pajak. Bukankah kita tidak tahu apa-apa, waktu pemerintah berutang?

Bukankah utang itu telah dikorupsi oleh oknum-oknum penjabat? Bansos saja tega mereka korupsi. Kenapa kita yang harus bayar utang itu lewat bayar pajak? Banyak oknum-oknum yang mengambil keuntungan pribadi atau kelompok di tengah masyarakat yang lapar karena terkena imbas langsung pandemi Covid-19, yang tak kunjung usai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun