Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Luar Biasa: Informasi Ini Bernilai 21 Miliar Lebih

4 September 2021   05:00 Diperbarui: 4 September 2021   06:02 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian Agama menghabiskan anggaran sebesar Rp 21 miliar untuk kegiatan informasi pembatalan haji 2021 kepada masyarakat. Anggota DPR Komisi VIII dari fraksi Demokrat, Achmad menyoroti anggaran sebesar 21 miliar hanya untuk anggaran pembatalan haji tersebut.
"Kok kita pakai anggaran untuk menyampaikan ke masyarakat sampai Rp 21 M di zaman COVID ini, kenapa dana ini tidak kita efektifkan untuk bantu masyarakat kita, pondok kita, penyuluh agama, yang terdepan memberikan kebijakan terhadap keputusan menteri dan segala macam," kata Achmad geram. "Ini kan Rp 21 M, hanya untuk menyampaikan ke masyarakat batal haji, masyarakat juga sudah tahu batal penyelenggaraan ini, jadi menurut saya ini kita gugurkan saja," tambah Achmad.
Sementara itu menurut  Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi mengatakan masih perlu dilakukan Program Diseminasi Pembatalan Keberangkatan Haji Tahun 2021, walau akan memakan anggaran 21 miliar lebih.
Semua peserta haji dan masyarakat pasti sudah tahu kalau haji 2021 dibatalkan karena masih adanya Covid-19, tapi kita belum tahu kalau anggaran untuk pemberi tahunnya atau informasi pembatalan menelan anggaran sampai 21 miliar lebih.
Alangkah baiknya dana sebesar itu digunakan untuk masyarakat yang terkena imbas langsung Covid-19. Rakyat lapar, sedangkan Menteri Agama menghabiskan dana sebesar 21 miliar lebih hanya untuk sekedar pemberitahuan. Kalau seandainya anggaran 21 miliar lebih itu digunakan untuk membeli sembako, berapa rakyat yang sudah terbantu?
Kalau uang 21 miliar itu dibelikan cendol, jangankan minum cendol satu Kementerian agama bersama-sama, berenang di dalam cendol-pun bisa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun