Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Setelah Puan dan Duo Politikus PDIP, Ternyata Megawati Pernah Tegur Jokowi

8 Agustus 2021   05:55 Diperbarui: 8 Agustus 2021   05:57 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (Instagram.com/jokowi)

Beberapa hari ini Kita sering mendengar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Puan Maharani menegur Pemerintahan Joko Widodo.
Mantan Menteri Koordinator ini sempat menyoroti Kebijakan Jokowi yang memperbolehkan makan di tempat maksimal 20 menurut Puan, kalau tidak dijelaskan bisa menjadi bahan lelucon di tengah masyarakat.
Setelah itu Puan juga mengkritik Komunikasi publik yang sangat buruk pada Pemerintahan Joko Widodo dalam menangani covid-19.
Setelah Puan Maharani, duo politikus PDI Perjuangan, yakni Effendi Simbolon dan Masinton Pasaribu ramai-ramai mengkritik Pemerintahan Jokowi.
"Presiden tidak patuh konstitusi. Kalau patuh sejak awal lockdown, konsekuensinya paling banyak keluar uang Rp 700 triliun. Sebulan Rp 1 juta saja kali 70 (juta rakyat) masih Rp 70 triliun. Kalau 10 bulan Rp 700 triliun. Angka itu masih  di bawah jumlah uang yang sudah dikeluarkan pemerintah untuk hal yang tidak jelas ke mana larinya. Pada akhirnya, yang terjadi kini  lebih mahal ongkosnya. PSBB saja tahun lalu habiskan Rp 1.000 triliun lebih," kata Effendi Simbolon.
Pernyataan Effendi Simbolon ini didukung Masinton Pasaribu.
Begitu gencarnya Puan Maharani dan Duo Politikus PDI Perjuangan mengkritik Jokowi ternyata Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri pernah menegur Pemerintahan Joko Widodo beberapa bulan yang lalu.

Megawati mengaku heran setiap kementerian/lembaga punya data masing-masing. Lalu saat dicek lebih jauh, akurasi data milik pemerintah juga masih dipertanyakan.
"Bapak Presiden, saya harus kalau urusan ini saya ingin curhat. Yang namanya zaman dulu sampai sekarang, 75 tahun merdeka, yang namanya dokumentasi kita, yang namanya data kok masih saja akurasinya tidak berjalan dengan benar," kata Megawati saat Acara HUT ke-47 PDIP, Minggu (10/1).
Begitu gencarnya Puan Maharani, Effendi Simbolon dan Masinton Pasaribu mengkritik Pemerintahan Jokowi, ternyata melanjutkan teguran atau kritikan yang dilakukan sang Ketua Umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun