Setelah lama membisu Walau banyak kasus hukum di Indonesia yang memerlukan pencerahan dari Menko yang juga Ahli hukum ini, akhirnya Pak Menko mengeluarkan pendapatnya di akun media sosialnya.
"Mengharukan. Ada orang kaya raya  di Jawa Timur meninggal ktk nunggu antrean penanganan," Kata Pak Menko di akun Twitternya.
Sebagai seorang Menteri Koordinator, yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan harusnya Pak Menko bisa  melakukan sesuatu kenapa oksigen bisa langka di Jawa Timur.
Yang boleh Terharu itu hanya mak-mak penikmat sinetron 'Ikatan Cinta'. Mak-mak yang boleh terharu, karena tidak tidak berdaya, tidak punya kekuasaan dan kekuatan untuk berbuat sesuatu.
Pak Menko sempat-sempatnya menulis cuitannya dan menonton sinetron 'Ikatan Cinta' di tengah pandemi yang belum turun kasus konfirmasi positifnya di seluruh Indonesia. Setiap harinya masih ada puluhan ribu saudara-saudara yang terkonfirmasi positif terpapar virus yang mematikan itu.
Pak Menko merasa bukan tanggung jawabnya, karena bukan Ketua PPKM? Bukanlah seluruh jajaran pemerintah harus bekerja keras dalam penanganan virus Corona? Tidak Ketua PPKM sendirian saja.
Kenapa Pak Menko Kini mudah terharu (tanpa menggurangi rasa hormat kepada korban yang meninggal dunia).
Bukankah yang boleh terharu itu hanya mak-mak. Apa karena Sang Menko yang juga Ahli hukum ini, mudah terharu karena menonton sinetron'Ikatan Cinta' seperti mak-mak?
Alangkah dahsyatnya sinetron 'Ikatan Cinta', karena bisa membuat seorang Menko yang juga seorang Profesor bidang hukum menjadi mudah terharu, seperti mak-mak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H