Mohon tunggu...
Fadhilah Muhammad Rifa
Fadhilah Muhammad Rifa Mohon Tunggu... Penulis - Psikologi UNP

Muslim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam Mengenalkan Teori "Tabula Rasa" sebelum John Locke

5 November 2022   21:43 Diperbarui: 3 Juni 2024   21:13 2196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relevansi teori Tabula Rasa dalam Kaidah Islam. (Sumber: Edit via Canva)

Kehadiran anak dalam rumah tangga adalah pelengkap yang sempurna bagi kebahagiaan keluarga. Kelahiran anak, sehat dan lucunya mereka. Merupakan harapan bagi setiap Ayah dan Ibu. 

Segala upaya dilakukan demi mewujudkan hal tersebut. Pengorbanan waktu, baik biaya maupun tenaga merupakan bagian dari tanggangjawab yang mesti dijalankan oleh semua orangtua agar mereka menjadi anak yang salih.

Berbicara tentang pendidikan anak, terutama berbicara mengenai pendidikan di usia dini. Berkembang sebuah teori yang bernama "Tabula Rasa", dimana teori ini beranggapan bahwa pikiran manusia ketika lahir bagaikan "kertas kosong", dan akan tewarnai melalui proses pengalaman alat indranya. 

Tabula Rasa merupakan gagasan dari seorang tokoh filsuf pada abad 16 yang bernama John Locke (1632-1704). Lalu secara singkat, ternyata teori Tabula Rasa berkembang dari perhatian John Locke terhadap pemikiran empirisme seorang Francis Bacon (1561-1626).

Ternyata agama Islam membicarakan "teori" ini ribuan tahun yang lalu sebelum John Locke!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Tidaklah setiap anak kecuali dia dilahirkan diatas fitrah. Maka, bapak ibunya yang menjadikannya Yahudi, atau menjadikannya Nasrani, atau menjadikannya Majusi. Sebagaimana halnya hewan ternak yang dilahirkan, ia dilahirkan dalam keadaan sehat. Apakah Engkau lihat hewan itu terputus telinganya?”  (HR. Bukhari no. 1358 & Muslim no. 2658)

Hadits diatas bermakna bahwa manusia memiliki sifat fitrahNamun sebelum itu, tentu harus ada pembelajaran Islam yang beriringan dengan perbuatan. Siapa yang Allah subhanahu wata’ala takdirkan termasuk golongan orang-orang yang berbahagia, pasti Allah subhanahu wata’ala akan menyiapkan untuknya orang yang akan mengajarinya jalan kebaikan. 

Teori ini telah lama berkembang didunia Islam dan menjadi bagian kepada pemeluknya sejak ribuan tahun, dengan Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber rujukan utama.

Orangtua harus melanjutkan pendidikan fitrah yang telah terbentuk sejak anak dilahirkan. Tapi lemahnya keislaman orang tua dan kekurangan mereka dalam mendidik dan mengarahkan anaknya, menjadi beberapa sebab perubahan fitrah dalam tumbuh kembang anak. Dan hal itu akan berpengaruh besar bagi perkembangan negatif dari fitrah mereka sebagai manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun