Mohon tunggu...
Info dari Saya
Info dari Saya Mohon Tunggu... Programmer - Sedang Belajar Menulis

Tema nya bakal random tapi bakal banyak tentang Bola dan Entertainment

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idul Adha: Bukan Sekadar Kurban dan Tidak Puasa di Hari Tasyrik

26 Juni 2023   05:29 Diperbarui: 27 Juni 2023   12:32 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : kompas.com

Idul Adha adalah sebuah hari raya adalah Agama Islam untuk memperingati kurban. Peristiwa kurban ini banyak berawal dari Nabi Ibrahim A.S. yang mendapat mimpi dari Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail A.S. Setelah itu, ketika akan menyembelih, bergantilah yang disembelih menjadi seekor domba yang dijadikan hewan kurban.

Ketika Idul Adha terdapat perayaan untuk penyambutan hari besar tersebut. Menyelenggara salat idul adha, menyembelih hewan kurban dan membagikan kepada orang yang membutuhkan, mengunjungi tetangga dan saudara, dan makan bersama adalah diantara kegiatannya.

Kegiatan untuk menyelenggarakan Idul Adha sendiri berlangsung selama 4 hari. 1 hari untuk melaksanakan salat idul adha dan 3 hari untuk melaksanakan hari tasyrik.

Tapi dalam 4 hari itu, ga hanya sekedar melakukan seremonial saja baik ketika salat di hari idul adha dan tidak puasa ketika hari tasyrik, tetapi ada makna yang terkandung didalamnya.

Untuk mengetahui esensi kenapa idul adha ada, maka harus tahu kenapa idul adha ada. Idul adha ada agar manusia muasabah diri dan kembali menjadi orang bertaqwa.

Bagi yang berhaji, momen ini bisa diambil dan menjadi langkah menjemput hidayat agar bisa kembali ke titik lebih baik dan lebih baik lagi dari titik tersebut hingga meninggal.

Sementara, yang belum punya kesempatan berhaji, bila orang tersebut berkurban maka ada esensi untuk membuang hawa nafsu yang disimbolkan dengan penyembelihan hewan (dalam hal ini kambing dsb).

Jika belum cukup untuk yang berkurban dan bila orang tersebut belum berkesempatan berhaji dan berkurban, maka banyak-banyak mengingat Allah dan mengevaluasi diri agar meraih menjadi orang bertaqwa.

Dalam momen tersebut, kembali untuk salat wajib lengkap, baca al quran tiap hari, berzikir, tidak berghibah, dan perintah-perintah Allah yang lainnya dikerja, serta meninggalkan larangannya.

Namun, walaupun momen tersebut diatur untuk bisa didapat oleh orang berhaji dan tidak, tetapi bila mampu maka orang tersebut sebaiknya berhaji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun