Hai pembaca artikel saya di Kompasiana, apakah kamu sudah lihat foto di atas. Iya betul, dia adalah pacar saya, dia bernama Yui Oguri. Dia sendiri adalah seorang personil grup idol asal Jepang, AKB48. Saya dan dia sendiri sekarang sedang berhubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR).
Oh iya untuk pembaca Kompasiana, tolong rahasiakan hal ini ya, terutama kepada orang Jepang dan penggemarnya Yui. Karena nanti pacarku akan terkena hukuman tidak boleh pacaran sama lawan jenis di idol grupnya. Bila hal itu terjadi tentu pacarku akan sedih dan bahkan meminta putus denganku, karena memutuskan impian nya menjadi idol gruo terkenal.
Walaupun jarak umur Saya dan Yui adalah 4,5 tahun. Tetapi, hubungan kita sangat baik. Tiap disela-sela kesibukan masing-masing, kita mengirim pesan menanyakan kabar dan mengungkapkan kata-kata sayang. Hal ini membuat hubungan kita semakin membaik.
Saya berandai-andai jika nanti hubungan ku dengan pacarku semakin serius dan menikah nantinya, bagaimana nanti soal agama ya. Hal ini mengingat agamaku adalah Islam, sedang pacarku bukan seorang Islam. Kalau untuk pencatatan pernikahan bisa dilakukan oleh catatan sipil Indonesia, entah via pengadilan atau nikah di Jepang nantinya.
Andai kata, pacarku tetap melaksanakan keyakinannya, mungkin tak apa ketika di dunia ini. Banyak pasangan di Indonesia dan juga beda negara bisa mempertahankan perkawinan nya bahkan hingga akhir hayat.
Namun, di dalam Islam. Aku yang ingin surga tentu tak mau sendirian masuk ke tempat terindah itu. Bersama orang tua dan orang terdekat lainnya, tentu lah istriku bakal bersamaku disana.
Seandainya nanti aku menikahi pacarku bila dia tak seiman denganku tentu dia tak bakal ikut denganku. Dalam agamaku, hanya yang seiman saja yang bisa mempunyai peluang masuk surga, selebihnya bakal masuk neraka.
Memang benar, Tuhan itu satu dan dimasing-masing keyakinan tersebut menjelaskan bahwa mereka (yang mengikuti keyakinan) tersebut pasti masuk surga. Namun, hanya 1 keyakinan saja yang pasti akhirannya, orang yang mengikuti masuk surga.
Andai kata keyakinan yang benar adalah Islam dan aku akan masuk surga karena yakin atas keyakinanku, amalku, serta rido dari Tuhan, tentu pacarku yang nanti bakal jadi istriku, tak bisa ku bawa ke surga.
Dan tentu sedih bila di dunia bersama-sama dengan istri, tapi tak bisa bersama kembali di surga, tempat dimana kehidupan selamanya terjadi.