Sementara itu, ibunya Zelin merupakan pemain spesialis ganda putri dan ganda campuran. Prestasinya pun tak kalah mentereng yaitu mampu membawa Indonesia menjuarai Uber Cup.
Bilqis sendiri menjadi pembicaraan publik usai dirinya mengalahkan pebulutangkis Jepang sekaligus peringkat 1 dunia, Akane Yamaguchi dengan skor 21-19 21-19 dan hanya berlangsung 35 menit.Â
Sementara itu, ketika tim uber Indonesia bertanding melawan Cina, dirinya hampir menang menghadapai pebulutangkis rangking 9 dunia, He Bing Jiao. Skor akhirnya adalah 21-19, 18-21 dan 7-21 dengan waktu 53 menit.
Ketika Bilqis menjalani kedua permainan tersebut, para pecinta bulutangkis sangat senang dan optimis dengan hadirnya bibit baru dari tunggal putri, yang sangat langka untuk didapat Indonesia.Â
Permainan Bilqis sendiri dinilai sangat baik, terlihat dari ketika dia menempatkan bola dengan baik, mampu membaca arah permainan dan pemain, mental yang sangat bagus terlebih menghadapi pemain dengan rangking yang tinggi, menikmati reli bola, dan penempatan net yang baik.
Namun, ketika menghadapi He Bing Jiao terdapat kelemahan yang muncul yaitu daya tahan dari sang pemain. Ketika memasuki set 3 yang pertandingan nya sudah berjalan selama 40 menit, Bilqis seperti sudah kelelahan. Hal itu terlihat dari penempatan bola yang sering tidak tepat, sering nyangkut di net, dan pukulan bola yang mulai pelan.
Tetapi semua kelemahan itu dengan usia nya yang masih 19 tahun, tentu bakal bisa diatasi dengan pemberian jam terbang yang baik.Â
Pembinaan yang baik dari pelatih juga tentu pasti harus dilakukan baik. Jika hal itu terjalani, bukan tidak mungkin Indonesia bakal mempunyai tunggal putri dengan rangking 1 dunia pada diri Bilqis.
Dan selain Bliqis, pemain-pemain lain seperti Komang Ayu, Ana/Tiwi, dan pemain yang bakal matang lainnya seperti Putri KW dan Stephanie pun juga bisa menjadi pemain yang lebih baik lagi, dan bisa saja hal yang terjadi saat ini di Ganda Putra dengan banyak nya pemain dengan rangking diatas 50 juga bakal dimiliki tunggal putri Indonesia.
Semoga saja hal itu terjadi, dan tak lupa. Terima kasih terhadap PBSI atas keyakinannya dan sekaligus perjudiannya menurunkan para pemain muda di Uber Cup 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H