Â
Moisturizer atau pelembab kulit, adalah racikan dari berbagai bahan baik itu alami maupun kimia yang dibuat untuk menghaluskan lapisan kulit paling luar. Pelembab meningkatkan kadar air pada kulit membantu mencegah kulit menjadi kering dan mengembalikan kulit kering kembali pada kondisi normal.
Saat ini pelembab dikategorikan sebagai kosmetik, di letakan pada rak yang berjejer dengan produk kecantikan lain dan lebih banyak di gunakan oleh cewek. Sejak pelembab menjadi substansi dari kosmetik cowok enggan menggunakannya.
Tapi, apakah benar pelembab memang bagian dari kosmetik yang sengaja di buat semata-mata untuk kecantikan? salah, pelembab memiliki sejarah panjang yang membuktikan bahwa ia tidak layak di klaim sebagai produk gender tertentu.
Untuk membuktikannya kita harus kembalik menengok ke belakang, ke masa ratusan tahun lalu dimana para masyarakat mesir kuno mulai menggunakan berbagai bahan-bahan lokal (seperti minyak palm, zaitun, wijen) untuk menjaga kulit mereka dari kekeringan, cuaca, melembutkan kulit dan mencegah penuaan.
Para tentara Romawi kuno bahkan menggunakan minyak zaitun pada sesi latihan. Mereka melulurkan minyak zaitun, lalu menaburkan pasir halus pada tubuhnya.
Galen, seorang tabib pada masa Romawi, adalah salah satu penemu formula awal cream pelembab yang terbuat dari minyak zaitun dan sarang lebah, dan petrolium jelly, salah satu bahan pelembab modern ditemukan oleh ahli kimia bernama chesebrough.
Masyarakat dulu melihat pelembab sebagai kebutuhan, oleh karena itu banyak ahli farmasi atau kimia yang mengembangkan pelembab. Jika dulu, dimana lingkungan masih relatif bersih dari elemen perusak kulit banyak cowok yang menggunakan pelembab, kenapa sekarang yang notabene lebih banyak pencemaran udara cowok enggan menggunakan pelembab.
jadi, cowok jangan malu menggunakan pelembab kulit ;))
Sumber:Â dilla online shop
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H