Ilmu layaknya barang berharga, tidak bisa diperoleh dengan mudah. Ilmu harus diusahakan, dipelajari, dipikirkan, dan lebih dari itu, harus selalu disertai doa agar dalam proses mendapatkannya dapat dipahami dengan mudah. Dan keterbatasan hanya ada dalam pikiran kita, teruslah bergerak maju dan jadikan setiap rintangan sebagai pijakan menuju sukses  Hal tersebut diterapkan oleh pelajar bernama Muhammad Rafi Wardhana. Akrab disapa Rafi, siswa kelas 2 MA Internasional Technonatura yang berhasil menjuarai kompetisi robotik tingkat dunia.
Perjalanan inspiratif Rafi dimulai dari sebuah pompa antiseptik otomatis sederhana. Ketekunan, kreativitas, dan semangat pantang menyerah menjadi kunci kesuksesannya. Pada awal pandemi COVID-19, saat itu dirinya masih duduk di bangku kelas 3 SMP, melihat kebutuhan mendesak ditoko ayahnya akan perangkat pompa antiseptik yang efisien dan aman. Dengan bermodalkan pengetahuan dasar tentang cara merancang robot, Rafi merancang dan membuat pompa antiseptik otomatis dari komponen-komponen sederhana yang dibelinya ditoko bangunan, toko elektronik, dan membelinya secara online. Inovasi ini mempermudah pekerjaan karyawan ayahnya, dan mendapat apresiasi yang baik karena dengan inovasinya, pekerjaan seluruh karyawan menjadi efisien.
Mendalami Robotik: Langkah Awal Menuju Impian
Ketertarikan Rafi pada bidang teknologi robot terus berkembang dan tidak berhenti pada pembuatan pompa antiseptik otomatis untuk kebutuhan toko ayahnya saja. Sebaliknya, hal ini menjadi titik awal perjalanan panjangnya dalam dunia robotik. Rafi mulai mendalami lebih dalam tentang keilmuan robotik, mulai dari dasar-dasar pemrograman hingga perakitan komponen-komponen robot secara otodidak melalui berbagai sumber di internet, youtube dan berbagai sumber belajar lainnya.
Rafi pun memutuskan untuk bergabung dengan klub robotik di sekolahnya, dimana ia bertemu dengan sesama siswa yang memiliki minat serupa. Di klub ini, dirinya mendapatkan banyak dukungan dan bimbingan dari guru-gurunya, serta kesempatan untuk terus belajar dan  berkolaborasi dalam berbagai proyek robotik disekolahnya. Tidak puas hanya dengan proyek-proyek kecil, Rafi terus mengasah dan menantang dirinya untuk menciptakan inovasi yang lebih besar dan lebih kompleks.
Kerap kali begadang hingga larut malam untuk bereksperimen dengan berbagai komponen-komponen dan memecahkan masalah teknis yang muncul. Dedikasi dan kerja keras Rafi mulai membuahkan hasil yang baik, dan ia berhasil menciptakan berbagai prototipe robot dengan fungsi beragam, mulai dari robot pengambil bola dengan tinggi 2 meter, robot pull up, robot pemilah warna bola, robot pemompa, pembersih hingga robot pengantar barang.
Menuju Kompetisi Internasional Pertamanya: Tantangan dan Persiapan
Puncak pencapaian Rafi terjadi ketika dia mengikuti kompetisi internasional pertamanya di Eropa pada event First Global Challenge 2022 di Palexpo, Geneva, Switzerland. Kompetisi internasional yang sangat bergengsi dimana pada agenda ini diikuti oleh ratusan tim yang berasal dari 190 negara dan ini menjadi kesempatan emas bagi rafi untuk menunjukkan kemampuannya di panggung dunia.
Rafi menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan dana hingga tekanan untuk tampil sempurna. Namun, dengan dukungan penuh dari keluarga, guru, pelatih, dan teman-temannya, Rafi berhasil mengatasi semua rintangan tersebut. Ia menghabiskan berbulan-bulan untuk merancang dan mengembangkan robot yang akan ia presentasikan dalam kompetisi tersebut.
Robot yang diciptakan adalah sebuah inovasi multi-fungsi yang mampu melakukan berbagai tugas rumit dengan efisiensi tinggi. Robot tersebut dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan sensor canggih, yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan rintangan sekitarnya dan menjalankan perintah dengan presisi. Desainnya yang canggih dan user-friendly juga menjadi nilai tambah yang membuat robot ini menonjol di antara peserta lainnya. Robot tersebut tidak hanya memukau para juri dan para peserta lain dengan fungsionalitasnya, tetapi juga dengan desainnya yang canggih dan mudah digunakan.